KANAL24, Malang – Seleksi Mandiri Penyandang Disabilitas (SMPD) UB 2019 dilaksanakan hari ini (16/7/2019). Diikuti oleh 37 peserta, seleksi ini dilakukan dengan menggunakan 2 tempat, yakni Lt.4 Ruang TIK Rektorat UB dan Lt.7 Lab.Komputer Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB.
SMPD dimulai pukul 08.00-12.00. Pada saat peserta memasuki ruang ujian, orang tua melakukan verifikasi berkas pendaftaran di Crisis Center, yang bertempat di Hall belakang Lt.1 Rektorat UB.
Ada beberapa peserta seleksi yang berasal dari luar kota. Salah satunya Ahmad Iswayanto yang berasal dari Ponorogo, Putranya bernama Difa Aidar yang memiliki cita-cita menjadi seorang lawyer seperti ayahnya.
“Jadi, Difa memilih S1 Hukum dan S1 Antropologi pada seleksi ini. Justru yang mengetahui info SMPD ini dari Difa sendiri. Dia itu aktif di sosmed, jadi tau kalau ada info-info seputar pendaftaran mahasiswa. Difa itu mungkin dari kecil sudah melihat ayahnya bekerja jadi mungkin dia juga termotivasi ingin seperti ayahnya ini. Difa sudah melakukan persiapan sekitar 2 bulan untuk mengikuti seleksi ini,” kata Ahmad.
Ahmad sendiri mendukung pilihan anaknya dan berharap Difa bisa masuk menjadi mahasiswa UB walaupun memiliki keterbatasan. Selain mendukung dirinya juga memotivasi putranya agar memiliki semangat yang tinggi jika lolos seleksi masuk FH UB.

Selain peserta dari luar kota, juga terdapat peserta dari Kota Malang sendiri. Namanya Vito yang merupakan seorang kakak dari penyandang autisme bernama Trinando Setya Hidayat yang menjadi peserta pada SMPD UB hari ini.
“Nando memilih jurusan S1 Ilmu perpustakaan Dan S1 Manajemen. Dia dapat informasi sudah sejak dia lulus dari SMK 13 Kota Malang. Jadi sejak dia lulus, dia sudah prepare mulai dari belajar tes soal TKD dan semacamnya yang didampingi guru les. Katanya, dia sudah siap 100 persen untuk tes hari ini,” pungkas alumni UB tersebut. (sdk)