Kanal24, Malang – Sebagai itikad dalam mengurangi dampak lingkungan dan keberlangsungan hidup, Universitas Brawijaya (UB) menggelar konferensi internasional The 3rd International Conference on Engineering and Management in Industrial System (ICOEMIS). Konferensi yang memasuki tahun ketiga ini mengangkat tema “Circular Engineering: a Sustainable Future for Science and Industry”. Rabu (03/10/2024).
Rakhmat Himawan, ST., M.Sc., Ph.D., Ketua Panitia ICOEMIS 2024, memberi apresiasi pada seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan ini. “Kami bergembira melihat bahwa konferensi ini semakin berkembang dari tahun ke tahun. Pada konferensi ketiga ini para peserta yang berasal dari seluruh penjuru dunia mencapai 80 orang, terdiri dari 44 peserta daring dan 36 peserta luring,” ujarnya.
Circular engineering merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada pengelolaan sumber daya secara efisien dan berkelanjutan, dengan fokus pada daur ulang, penggunaan kembali, dan minimalisasi limbah. Menurut Rakhmat, penerapan circular engineering kini telah terintegrasi dengan kurikulum dan penelitian di Departemen Teknik Industri Universitas Brawijaya.
Acara ini menghadirkan tiga pembicara kunci dari universitas ternama dunia, yaitu Prof. Ir. Dr. Nik Nazri Bing Nik Ghazali dari Universiti Malaya, Malaysia; Prof. Benny Tjahjono dari University of Coventry, Inggris; dan Prof. Teruaki Ito dari Okayama University, Jepang. Ketiga ahli ini menyampaikan pandangan mereka mengenai pentingnya penerapan circular engineering di berbagai sektor, serta strategi yang dapat diterapkan untuk mendorong kolaborasi lintas disiplin dalam menciptakan inovasi yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc., menggarisbawahi pentingnya sinergi antara akademisi, industri, dan pemangku kepentingan global dalam memajukan konsep ekonomi sirkular.
“Dalam lima tahun terakhir, Fakultas Teknik UB telah mempublikasikan lebih dari 50 makalah penelitian tentang prinsip ekonomi sirkular dan rekayasa teknik. Sebanyak 30% dari publikasi tersebut telah diterbitkan di jurnal internasional, dan kerja sama kami dengan mitra industri serta institusi global terus mengukuhkan posisi UB sebagai pemimpin dalam rekayasa berkelanjutan,” tuturnya bangga.
Prof. Widodo juga menyampaikan ajakan terbuka bagi para peneliti dan profesional untuk bergabung dalam program “10,000 Visiting Professor” yang akan dimulai tahun depan. Program ini bertujuan mengundang para profesor dari luar negeri untuk berbagi pengetahuan dan berkolaborasi dengan Universitas Brawijaya dalam mengembangkan proyek-proyek inovatif di bidang circular engineering.
Di akhir sambutannya, Prof. Widodo berharap konferensi ini dapat menginspirasi seluruh peserta untuk terus menjalin kolaborasi dan terus memberikan solusi yang bermanfaat bagi seluruh bagian kehidupan.
“Saya berharap diadakannya konferensi ICOEMIS yang ke-3 ini dapat menjadi pemantik diskusi yang produktif dan konstruktif pada hari ini,” pungkasnya. (fan)