KANAL24, Jakarta – Kinerja PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) pada semester I/2019 tercatat positif. Hal itu tercermin dari perseroan yang berhasil meraih penjualan Rp859,49 miliar pada semester I/2019, naik 12,43% dibandingkan dengan semester I/2018 Rp764,46 miliar.
Adapun, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019 seperti dikutip Bisnis, Selasa (30/7), beban pokok penjualan meningkat 12,48% year-on-year menjadi Rp736,90 miliar sehingga laba kotor menjadi Rp122,59 miliar atau naik 12,14% secara tahunan.
HOKI juga berhasil menekan beban penjualan 7,52% secara tahunan menjadi Rp14,88 miliar. Dari raihan tersebut, perseroan mampu membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp57,64 miliar pada semester I/2019, naik 15,21% yoy dari Rp50,03 miliar pada semester I/2018.
Jumlah aset perseroan per 30 Juni 2019 Rp832,27 miliar, naik 9,68% dari jumlah aset per 31 Desember 2018 Rp758,85 miliar. Sementara jumlah liabilitas Rp237,04 miliar dan ekuitas Rp595,23 miliar.
Menurut Presiden Direktur HOKI, Sukarto Bujung, melalui paparan publik baru-baru ini menyebut laba perseroan pada kuartal II/2019 diperkirakan lebih baik dibandingkan dengan laba bersih kuartal sebelumnya. Sebab, harga beli bahan baku mulai turun pada April-Juni 2019 seiring dengan masa panen raya.
Sedangkan laba yang tertekan pada kuartal I/2019 disebabkan tingginya harga bahan baku karena masa panen raya yang bergeser ke April akibat cuaca. Panen raya yang mundur beberapa hari berakibat naiknya harga bahan baku sekitar 1%-2%.
Selain itu, kinerja kuartal II/2019 juga turut didorong penjualan selama Ramadan dan Lebaran yang meningkat sekitar 5%-10%.
Sebagai informasi berdasarkan data seperti dikutip Kontan, HOKI tahun ini membidik pertumbuhan kinerja keuangan sebesar 15% ketimbang capaian kinerja tahun lalu. Pada 2018 HOKI mencatat penjualan bersih meningkat 19,17% yoy menjadi Rp 1,43 triliun, naik dari tahun 2017 Rp 1,20 triliun.
Sementara dari sisi produksi, tahun ini HOKI menargetkan produksi beras mampu meningkat 15% atau menjadi 149.500 ton ketimbang realisasi tahun lalu. (sdk)