Kanal24, Malang – Kompetisi Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (MKTI) pada Gebyar Brawijaya Qur’ani Nasional (GBQ) ke-10, Jumat (25/10/2024), menjadi salah satu kompetisi unggulan dalam ajang bergengsi ini. Kompetisi MKTI bertujuan menggali dan mengaplikasikan kandungan Al-Qur’an dalam bentuk karya ilmiah.
Nurilia Izana, Koordinator Bidang Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an, menjelaskan bahwa karya yang dihasilkan diharapkan tidak hanya memiliki kualitas akademis, tetapi juga inovasi dan relevansi praktis dalam kehidupan sehari-hari.
“Hari ini kami mengadakan babak final MKTI untuk kategori mahasiswa, sementara besok giliran final untuk kategori siswa. Ada 34 tim mahasiswa dan 33 tim siswa yang berpartisipasi di tahap penyisihan,” ujar Nurilia.
Baca juga : Adu Cerdas dalam Musabaqah Fahmil Qur’an GBQN Ke-10
Proses penilaian dilakukan dalam dua tahap, yaitu seleksi karya full paper di awal dan presentasi karya di tahap final. Setiap peserta diuji melalui sesi tanya jawab serta penilaian presentasi berbasis wallpaper karya mereka. Para juara nantinya akan diseleksi menjadi kafilah yang akan mewakili Universitas Brawijaya di ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional pada tahun depan.
Salah satu peserta dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Stephanie Clarissa, berbagi kesan pertamanya mengikuti GBQ ini. “Ini pengalaman pertama kami di GBQ, seru sekali bisa bertemu teman-teman dari berbagai universitas di Malang. Persiapannya singkat karena bertepatan dengan Ujian Tengah Semester (UTS), jadi kami hanya punya waktu sekitar dua minggu,” ungkap Stephanie.
Anggota lain tim dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Zahra Mulki Syariatti, menjelaskan bahwa timnya membawa inovasi berupa aplikasi berbasis Android bernama “Kisker Quran XL Care.” Aplikasi ini menawarkan psikoterapi berbasis Al-Qur’an dengan fitur audio dan video kajian dari Ustaz serta ayat-ayat Al-Qur’an dan doa khusus. Salah satu fitur unggulannya adalah kemampuan melacak interaksi pengguna dengan Al-Qur’an melalui grafik perkembangan harian, yang dapat memantau intensitas hubungan pengguna dengan Al-Qur’an.
“Harapan kami bisa membawa pulang piala GBQ ini dan semoga ke depannya GBQ dapat terus berkembang,” tambah Zahra.
GBQ ke-10 kali ini menampilkan keragaman peserta dari institusi terkemuka, mulai dari UGM hingga universitas di luar Jawa. Para peserta berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inovasi yang mereka hadirkan, menjadikan GBQ bukan sekadar ajang kompetisi tetapi juga wadah kolaborasi dan inspirasi bagi generasi muda untuk menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai ajang bergengsi, GBQ Universitas Brawijaya diharapkan terus menjadi pemacu potensi generasi muda untuk mengembangkan ilmu berbasis Al-Qur’an dan mempererat ukhuwah Islamiyah antar mahasiswa di seluruh Indonesia. (nid/yor)