KANAL24, Malang – Suasan alam pedesaan dengan kekayan budaya dan kuliner dinikmati secara langsung oleh puluhan mahasiswa asing peserta project Discovery Malang pada Selasa (23/7/2019), dengan kegiatan bertajuk live in di Desa Sumbergondo.
Kegiatan yang di inisiasi oleh AIESEC Universitas Brawijaya memberikan edukasi lebih mendalam kepada mahasiswa asing yg tergabung dalam project Discover Malang mengenai kehidupan warga batu yang mayoritas berprofesi sebagai petani apel. Kota Batu sebagai bagian malang raya mempunyai banyak potensi baik dari segi pariwisata maupun segi ekonomi, hal inilah yg memikat para wisatawan untuk singgah.
Pada malam hari, kegiatan jagongan dilaksanakan di café D’ Goendoe yang dikelola oleh pemuda pemudi Desa Sumbergondo. Konsep yang diusung dalam kafe ini lebih menyasar para kawula muda dengan sajian menu menarik dan juga view yg disuguhkan sangat cocok untuk menikmati suasana syahdu Kota Batu di malam hari.
“Saya suka dengan kegiatan ini, treatment dari host family nya baik, sarapan pagi nya enak dan beragam makanan lokal Indonesia, penduduk sekitarnya baik, aktivitasnya juga menarik. Yang lebih menarik lagi, sangat unik, di tengah-tengah desa terdapat kafe yang nyaman dan bagus dengan memiliki pemandangan yang indah,” kata Hoang Anh Ha, salah satu mahasiswa dari Vietnam.
Kegiatan dilanjutkan pada pagi hari dengan menyusuri kebun apel di desa Sumbergondo. Selain berjalan-jalan peserta juga mendapat edukasi juga diberikan oleh warga sekitar yaitu dengan mengenalkan sistem manajemen pengelolaan sampah. Di desa ini sampah organik sepertu kotoran sapi diolah menjadi pupuk sedangkan sampah anorganik di bakar di dalam insinerator sehingga debu yg tersisa dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman pertanian warga sekitar. Budidaya jamur tiram putih juga dikembangkan di desa ini. melewati bukit teletabis yang indah, akhir dari kegiatan live in ini adalah mengunjungi kebun jambu kristal.
“Saya sangat suka dengan desa ini, karena desa ini sama seperti kampung saya, dan mengingatkan saya pada masa kecil, semuanya alami dan tradisional,” kata Miguel, salah satu mahasiswa asing dari Spanyol.
Para mahasiswa dari AIESEC tersebut diberi kesempatan untuk menikmati sajian masakan khas jawa dan olahan dari jambu seperti pastry dengan isian selai jambu.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan live in ini dapat memberikan pengalaman yang bernilai kepada para mahasiswa asing yang mengikuti program ini, dan meningkatkan pariwisata dan kegiatan ekonomi warga Desa Sumbergondo agar dapat dikenal luas,” kata Hakim Humas AIESEC UB. (sdk)