Kanal24, Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, yang menjabat dalam Kabinet Merah Putih, memperkenalkan lima kebijakan utama yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam pertemuan pada Minggu, 27 Oktober 2024, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif dan inklusif, berdasarkan kajian ilmiah serta partisipasi masyarakat luas.
Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa kebijakan ini akan mencakup penyesuaian dalam kurikulum, format sekolah unggul, serta upaya peningkatan kesejahteraan guru. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjawab tantangan yang dihadapi pendidikan Indonesia saat ini. Berikut lima kebijakan unggulan yang akan diterapkan:
1. Pengkajian Ulang Kebijakan Kurikulum Merdeka, Ujian Nasional, dan Zonasi
Kebijakan pertama yang akan diambil adalah pengkajian ulang terhadap tiga aspek penting dalam pendidikan, yaitu Kurikulum Merdeka, sistem zonasi penerimaan siswa baru, dan penghapusan Ujian Nasional (UN). Meskipun UN telah dihapus sejak 2021, ada wacana untuk mengembalikan bentuk evaluasi ini dalam format yang lebih adaptif. Sistem zonasi juga akan dievaluasi untuk menjamin keadilan dan kemudahan akses bagi siswa dari berbagai latar belakang ekonomi dan daerah.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa perubahan kebijakan ini akan didasarkan pada hasil kajian dan masukan masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang setara, tanpa diskriminasi dan sesuai dengan potensinya masing-masing,” ujarnya.
2. Format Sekolah Unggul Terintegrasi untuk SMK
Sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan, Mendikdasmen akan menerapkan format sekolah unggul terintegrasi khusus bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan yang merata, dengan kurikulum vokasi yang disesuaikan dengan budaya dan potensi lokal setiap daerah.
Format ini juga mencakup peningkatan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Di bawah program ini, siswa SMK diharapkan memiliki kompetensi lebih kuat untuk bersaing di dunia kerja.
3. Kerja Sama dengan PSSI untuk Pengembangan Bakat Olahraga
Abdul Mu’ti berencana untuk menggandeng Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) guna membangun sekolah pengembangan bakat dalam bidang olahraga, khususnya sepak bola. Sekolah ini dirancang untuk mengintegrasikan pendidikan akademik dengan pelatihan bakat, sehingga siswa yang memiliki bakat dalam olahraga dapat tetap menekuni pendidikannya secara seimbang.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat membuka peluang bagi para siswa untuk berprestasi dalam olahraga nasional maupun internasional, tanpa harus mengorbankan pendidikan akademik mereka. “Kami ingin mencetak generasi atlet yang cerdas dan berdaya saing,” kata Abdul Mu’ti.
4. Peningkatan Kualitas Guru dalam Bidang Numerasi dan Sains
Kualitas guru menjadi salah satu fokus utama dalam kebijakan ini. Melalui Kemendikdasmen, Abdul Mu’ti akan mengimplementasikan program peningkatan kapasitas guru, terutama dalam bidang numerasi dan ilmu pengetahuan alam (IPA). Pelatihan ini mencakup metode pengajaran yang lebih efektif dalam sains dan teknologi, serta kemampuan guru dalam memberikan bimbingan konseling.
Keterampilan bimbingan konseling dinilai penting untuk mendukung perkembangan mental dan akademis siswa, sehingga para siswa dapat tumbuh secara holistik. “Kami ingin guru tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi pendamping bagi para siswa dalam menghadapi tantangan pendidikan modern,” ungkapnya.
5. Kesejahteraan Guru sebagai Fokus Prioritas
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan motivasi dan kualitas pengajaran, Kemendikdasmen juga berencana menaikkan gaji guru pada anggaran 2025. Abdul Mu’ti menyadari bahwa kesejahteraan guru merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas pendidikan.
Dengan peningkatan gaji dan tunjangan ini, diharapkan para guru semakin termotivasi untuk mengajar dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. “Guru adalah kunci utama dalam pendidikan, dan kesejahteraan mereka adalah prioritas kami,” tambahnya.
Komitmen Abdul Mu’ti dalam Membangun Pendidikan yang Inklusif dan Berkeadilan
Abdul Mu’ti menekankan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan yang berkeadilan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia yang beragam. Semua kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik bagi siswa, guru, maupun seluruh ekosistem pendidikan Indonesia.
Program-program ini juga menjadi wujud nyata dari pendekatan inklusif yang berbasis kajian mendalam dan partisipasi masyarakat. Abdul Mu’ti berharap agar lulusan Indonesia mampu bersaing di tingkat global dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang relevan di era digital ini. “Kami optimis bahwa langkah ini akan menjadi pijakan menuju pendidikan berkualitas bagi semua anak bangsa,” tutupnya.