Kanal24, Purwodadi – Sabtu siang (2/11/2024) ada yang berbeda di Lawn Majapahit Area Menara Pandang dan rumah kaca Kebun Raya Purwodadi. Tanah lapang hijau itu dipenuhi oleh pengunjung yang bersantai menikmati suasana sebelum penampilan musisi idola mereka dimulai di Festival “Sunset di Kebun”.
Acara ini menampilkan perpaduan keindahan alam dan konser musik, mengajak penonton lebih dekat dengan alam sekaligus menikmati alunan lagu dari sejumlah musisi ternama.
Pada hari pertama ini Sunset di Kebun menghadirkan penampilan Atlesta, Efek Rumah Kaca, Sal Priadi dan penampilan puncak HIVI!.
Atlesta, Efek Rumah Kaca, Sal Priadi dan HIVI!
Solois asal Malang, Fifan Christa atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Atlesta, tampil membuka penampilan dengan lagu-lagu yang memikat.
Selama pertunjukan, ia turun dari panggung untuk berinteraksi langsung dan bernyanyi bersama dengan penonton. Beberapa penonton bahkan membawa kain bertuliskan “Atlesta” sebagai bentuk dukungan.
Penampilan Efek Rumah Kaca disambut sorak-sorai, terutama saat membawakan lagu populer mereka, “Seperti Rahim Ibu”. Meski hujan rintik-rintik turun di tengah pertunjukan, para penonton tetap semangat, bernyanyi semakin keras mengikuti irama, menunjukkan antusiasme tinggi tanpa terganggu cuaca.
Sementara itu, Sal Priadi membawa nuansa berbeda dengan melibatkan dua backing vokal dalam adegan yang menggambarkan isi lagunya sebelum ia tampil. Di sela-sela penampilan, Sal menyampaikan cerita pendek yang relevan dengan lagunya.
“Kadang di rumah tangga ada yang gak dibolehin keluar rumah sama suaminya, tapi gapapa karena mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu di rumah,” ujarnya sebelum menyanyikan lagu “Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu,” membuat penonton tersenyum.
HIVI! menjadi penampil terakhir di hari pertama, sukses mengajak penonton bernyanyi bersama dengan lagu-lagu hit mereka seperti “Satu-satunya”, “Pelangi”, dan “Kereta Kencan”. Saat membawakan lagu “Remaja” dan “Siapkah Kau ‘tuk Jatuh Cinta Lagi”, grup ini mengajak seluruh penonton berdiri dan bersenang-senang, menikmati suasana yang akrab dan hangat.
Edukasi, Musik dan Konservasi
Festival “Sunset di Kebun” tidak hanya menghadirkan musik, tetapi juga membawa pesan penting untuk pelestarian alam. PT Mitra Natura Raya bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memanfaatkan event ini untuk mengedukasi pengunjung tentang konservasi. Salah satu fokusnya adalah memperkenalkan Bucephalandra, tanaman air khas Kalimantan yang menjadi indikator kesehatan ekosistem sungai.
General Manager Event Kebun Raya, Abi Irawan, menjelaskan bahwa “Sunset di Kebun” menampilkan perpaduan musik dan keindahan alam dengan pendekatan yang lebih dekat antara musisi dan penonton. “Melalui tema intimate music show with green, conservation, and culture movement, acara ini mengajak generasi muda untuk peduli pada lingkungan sambil menikmati musik,” ujarnya.
Selain konser, tersedia Program Natura yang menawarkan kegiatan edukatif, seperti kelas merangkai bunga, membuat terrarium, dan area bermain untuk anak. Natura Pop-Up Market juga hadir dengan beragam produk kreatif lokal, mulai dari perhiasan handmade hingga tanaman hias.
Festival ini juga mengusung kampanye “Lesstari”, mendorong pengunjung untuk mengurangi sampah dan menjaga kebersihan dengan membawa tumbler sendiri. Dukungan dari berbagai sponsor, seperti BRImo dan Kopi Kenangan, turut memperkaya pengalaman pengunjung selama acara.
Festival “Sunset di Kebun” di Kebun Raya Purwodadi berhasil menghadirkan perpaduan hiburan dan edukasi, sekaligus mengajak generasi muda lebih peduli terhadap alam.(din/lun/shil)