Kanal24, Malang – Tiga buku diluncrukan pada syukuran 20 tahun Departemen Ilmu Komuniasi Fisip UB. Dr. Verdy Firmantoro, S.I.Kom., M.I.Kom., anggota tim penulis yang turut berperan dalam peluncuran tiga buku baru yang diterbitkan khusus untuk memperingati dua dekade perjalanan Departemen Ilmu Komunikasi pada Rabu (13/11/2024), menjelaskan bahwa karya-karya ini menjadi bentuk nyata kontribusi departemen dalam memajukan ilmu pengetahuan.
Ketiga buku ini, masing-masing mengusung tema yang berbeda, menggambarkan capaian serta perkembangan ilmu komunikasi dalam memotret isu sosial, politik, dan budaya masa kini. Dr. Verdy menuturkan, “Buku-buku ini tidak hanya sekadar kumpulan teori, tetapi juga wujud kontribusi aktif Departemen Ilmu Komunikasi terhadap perkembangan dunia akademik dan sosial.”
Baca Juga : Tiga Buku Tandai Dua Dekade Departemen Ilmu Komunikasi Fisip UB
1. Buku “Quo Vadis: Ilmu Komunikasi di Indonesia”
Buku pertama berfokus pada pemikiran akademis mengenai posisi ilmu komunikasi di tengah berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, politik, dan ilmu sosial lainnya. Buku ini menyajikan pandangan bahwa komunikasi merupakan disiplin interdisipliner yang dinamis, berintegrasi erat dengan bidang lain dalam ilmu sosial. Melalui perspektif ini, pembaca dapat memahami posisi strategis komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin.
2. Buku “Gempita Komunikasi di Indonesia”
Buku kedua berjudul “Gempita Komunikasi” adalah refleksi para akademisi terhadap realitas sosial yang berkembang di tengah tahun politik 2024. Buku ini memaparkan pandangan dosen-dosen komunikasi mengenai perubahan sosial politik yang terjadi, serta bagaimana komunikasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh dinamika tersebut. Beberapa esai dalam buku ini menyentuh topik-topik sensitif yang sering kali menjadi sorotan publik, seperti pemberitaan politik dan kampanye di media massa.
3. Researchers Profile Book
Buku terakhir adalah buku profil yang memuat perjalanan karier, kontribusi akademik, serta pencapaian riset dari para dosen di Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya. Buku ini menjadi dokumentasi berharga yang tidak hanya memotret kontribusi dosen dalam dunia pendidikan, tetapi juga menampilkan perjalanan panjang departemen dalam menghasilkan riset dan kajian yang relevan bagi masyarakat luas.
Dr. Verdy menekankan, “Kami berharap dengan adanya ketiga buku ini, Departemen Ilmu Komunikasi dapat meninggalkan jejak, legacy yang kuat, bahwa departemen ini bukan hanya untuk civitas akademika Universitas Brawijaya, tetapi juga telah banyak berkontribusi pada masyarakat luas. Kami telah melahirkan alumni-alumni yang berkiprah di berbagai bidang, baik nasional maupun internasional, serta menjalin berbagai kolaborasi yang memperkaya ilmu komunikasi.”
Selama dua puluh tahun, Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya telah membangun reputasi sebagai institusi yang aktif dalam pengembangan ilmu komunikasi dan penelitian. Kolaborasi dengan universitas di luar negeri turut memperkuat posisi departemen dalam kancah akademis internasional. Selain itu, para dosen kerap menjadi narasumber dalam diskusi publik dan memberikan kontribusi dalam bentuk artikel di berbagai media massa.
Perayaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengingat akan perjalanan panjang yang telah ditempuh. Dr. Verdy menyampaikan bahwa ke depan, Departemen Ilmu Komunikasi akan terus meningkatkan kolaborasi internasional dan berkomitmen untuk menjadi pusat kajian komunikasi yang inovatif dan relevan di tengah perubahan zaman. (nid/una)