Kanal24, Malang – Wakil Rektor III UB, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H., yang membawahi bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, menegaskan pentingnya Pemira sebagai bagian dari pembelajaran demokrasi dan pengembangan soft skill mahasiswa. Hal ini, ia ungkapkan pada penyelenggaraan Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira) 2024 yang digelar di UB pada Rabu (20/11/2024).
“Kegiatan Pemira ini sangat bermanfaat. Mahasiswa yang terlibat dalam kompetisi ini akan terlatih untuk berkompetisi secara sehat dan mendapatkan kepercayaan dari para pemilih. Pengalaman ini akan memupuk kemampuan soft skill mereka, seperti kepemimpinan dan komunikasi, yang akan sangat berguna di masa depan. Kami berharap siapapun yang terpilih nantinya dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan bersama-sama memajukan kemahasiswaan UB,” ujar Setiawan.
Kepala Subbagian Akademik, Kemahasiswaan, Alumni, Kerja Sama, dan Kewirausahaan, Imam Subakri, S.Kom., menjelaskan bahwa persiapan teknis untuk Pemira telah dilakukan dengan matang.
“Semua alat dan koneksi sudah siap digunakan. Informasi mengenai Pemira juga sudah disebarluaskan melalui media sosial, layar informasi di gedung fakultas, serta situs web Lembaga Kemahasiswaan UB. Kami berharap tingkat partisipasi mahasiswa bisa mencapai lebih dari 50 persen,” terang Imam.
Beberapa mahasiswa memberikan tanggapan mengenai penyelenggaraan Pemira. Rizal Wahyu Pratama, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) angkatan 2021, mengakui adanya kekurangan dalam sosialisasi Pemira.
“Jujur, kurang sosialisasi. Banyak teman saya yang bahkan tidak tahu kalau hari ini ada Pemira. Harapannya ke depan, informasi lebih sering disebarluaskan, misalnya lewat unggahan di media sosial,” ujar Rizal.
Berbeda dengan Rizal, Ola, mahasiswa RPL S1 Hukum angkatan 2023, merasa puas dengan sistem Pemira kali ini.
“Kebetulan ini pertama kali aku ikut Pemira, dan menurut aku sistemnya sudah bagus. Tidak terlalu banyak antre, dan karena menggunakan sistem online, semuanya jadi lebih terprogram. Aku tadi diajak teman untuk ikut memilih, dan memilih kandidat hanya berdasarkan foto-fotonya saja. Harapanku, semoga yang terpilih nanti bisa melaksanakan visi-misi yang sudah disampaikan dan membuat kegiatan kita di UB semakin maju dan berprestasi,” ungkap Ola.
Dengan Pemira ini, UB tidak hanya memilih pemimpin mahasiswa, tetapi juga membangun generasi muda yang memiliki tanggung jawab dan kompetensi. Harapan besar disematkan kepada para calon terpilih untuk bekerja sama dengan seluruh elemen kemahasiswaan demi menciptakan lingkungan kampus yang progresif dan inklusif.
Pemira UB 2024 menjadi bukti nyata bahwa demokrasi kampus adalah langkah awal mencetak pemimpin masa depan. Semua pihak berharap hasil Pemira kali ini dapat membawa kemajuan bagi Universitas Brawijaya dan seluruh mahasiswa. (nid/una)