Kanal24 – Terrifier 3, film horor slasher terbaru, berhasil menarik perhatian dunia dengan kabar kontroversial yang beredar usai pemutaran perdananya. Film ini tidak hanya kembali mengangkat sosok badut iblis Art the Clown, tetapi juga mempersembahkan teror yang intens hingga membuat sejumlah penonton tak kuasa bertahan di kursi bioskop. Bahkan, beberapa penonton dikabarkan muntah dan meninggalkan teater karena merasa mual saat menyaksikan adegan berdarah-darah yang sangat realistis. Fenomena ini menggambarkan betapa ekstrimnya sajian horor dalam film ini dan menunjukkan bahwa Terrifier 3 adalah tontonan yang hanya cocok bagi mereka yang kuat mental.
Dalam film ini, Art the Clown masih berperan sebagai sosok antagonis utama. Namun, Terrifier 3 memiliki konsep yang berbeda dari pendahulunya, dengan mengambil latar waktu di musim Natal. Tema Natal yang biasanya identik dengan kehangatan dan kebahagiaan, justru berbalik menjadi latar penuh kengerian ketika Art hadir dengan niat mengancam nyawa. Melalui karakter Art, penonton kembali disuguhkan aksi sadis dan berdarah yang sangat detail dan nyata.
Cerita dalam Terrifier 3 kembali menyoroti keluarga Shaw dan Heyes, yang memiliki keterkaitan dengan kejadian-kejadian horor di film-film sebelumnya. Mengusung kisah lanjutan dari Terrifier 2, Sienna Shaw (diperankan oleh Lauren LaVera) dan adiknya, Jonathan Shaw (Elliott Fullam), kini berusaha membangun kembali hidup mereka setelah selamat dari serangan brutal Art. Mereka hendak merayakan Natal dengan penuh harapan, tetapi kehadiran Art kembali mengubah segalanya.
Fakta Menarik Tentang Terrifier 3 yang Mengerikan
1. Plot yang Melanjutkan Teror dari Film Sebelumnya
Terrifier 3 melanjutkan alur cerita yang berawal dari Terrifier 2. Sienna dan Jonathan, yang sebelumnya berhasil selamat dari amukan Art, mencoba menjalani hidup normal kembali. Mereka tengah mempersiapkan perayaan Natal yang sederhana dan penuh kehangatan. Namun, ketenangan mereka terusik ketika Art the Clown kembali hadir membawa teror yang lebih sadis, memaksa mereka berhadapan lagi dengan mimpi buruk yang seharusnya telah berakhir.
2. Latar Natal yang Mengerikan
Salah satu elemen menarik dari Terrifier 3 adalah penggunaan tema Natal sebagai latar waktu cerita. Berbeda dari dua film sebelumnya yang menggunakan perayaan Halloween sebagai momen munculnya Art, kali ini Natal menjadi ajang pembantaian. Tema ini memberikan kesan ironis, di mana suasana damai Natal berubah menjadi malam penuh teror yang tak terlupakan bagi para karakter utama.
3. Karakteristik Unik Art the Clown
Art the Clown, sosok antagonis yang mengerikan ini, tetap mempertahankan penampilannya yang khas dengan baju badut hitam-putih dan ekspresi tanpa suara seperti pantomim. Art membawa kantong plastik yang berisi berbagai senjata tajam untuk melaksanakan aksi sadisnya. Seperti halnya dalam film-film sebelumnya, karakteristik Art yang brutal dan tanpa ampun memberikan warna berbeda dalam genre horor, membuatnya menjadi salah satu karakter paling ikonis dalam dunia film slasher.
4. Adegan Gore yang Ekstrem
Terrifier 3 memang dikenal dengan kekerasan yang sangat eksplisit. Sutradara Damien Leone tak ragu menyajikan berbagai adegan penyiksaan yang ekstrem dan berdarah-darah. Adegan-adegan ini disajikan dengan sangat detail, menciptakan pengalaman visual yang mengerikan bagi penonton. Hal inilah yang menjadi alasan utama mengapa banyak penonton merasa mual dan bahkan memilih meninggalkan teater. Berbagai adegan pembantaian yang dilakukan oleh Art the Clown disebut-sebut terlalu realistis, sehingga hanya penonton dengan mental kuat yang mampu bertahan hingga akhir film.
5. Reaksi Penonton yang Heboh: Muntah dan Walk Out
Reaksi penonton terhadap Terrifier 3 menjadi salah satu sorotan utama di media. Pemutaran perdana di Inggris menjadi ajang yang memperlihatkan betapa ekstremnya film ini. Menurut laporan Variety, ada 11 orang yang meninggalkan bioskop di tengah pemutaran karena merasa tak tahan melihat adegan-adegan sadis. Bahkan, beberapa penonton dilaporkan muntah karena efek psikologis dari tontonan tersebut. Kejadian ini mengingatkan banyak orang pada reaksi yang sama saat Terrifier 2 tayang, di mana sejumlah penonton pingsan saat menyaksikan adegan-adegan mengerikan.
Terrifier 3 berhasil menunjukkan bahwa genre horor slasher masih mampu mengejutkan dan menantang batas psikologis penontonnya. Namun, film ini jelas bukan untuk semua orang. Hanya penonton yang terbiasa dan siap dengan sajian horor yang brutal yang dapat menikmati Terrifier 3 sepenuhnya. Jika Anda termasuk penggemar horor yang menyukai tantangan, film ini bisa menjadi pilihan. Namun, bagi yang tak terbiasa dengan sajian ekstrem, mungkin lebih baik berpikir dua kali sebelum menyaksikannya. Terrifier 3 bukan hanya sebuah film, tetapi juga sebuah pengalaman yang dapat menimbulkan efek psikologis nyata. (una)