KANAL24, Malang – Mahasiswa baru harus berpikir futuristik, tidak membatasi diri, dan harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan kebaharuan dalam ilmu pengetahuan. Pesan yang diberikan oleh Prof. Rhenald Kasali pada acara Orientasi Pendidkan (Ordik) mahasiswa baru Pascasarjana UB.
Bertempat di Gedung Samantha Krida, kuliah umum dimoderatori oleh Wakil Direktur I Pasca UB, Fadillah Putra, Ph.D dan dihadiri oleh 1.788 maba Pasca yang antusias dengan materi yang disampaikan.
“Jaman sekarang, jangan membatasi diri. Tidak boleh terbelenggu pada satu bidang ilmu saja, harus bisa melakukan langkah-langkah eksplorasi di dunia masa depan. Karena, bisa jadi saat lulus, saudara tidak akan menggunakan ilmu yang dipelajari hari ini,” terang Rhenald.
Alumni University of Illinois Amerika Serikat itu, memperkenalkan dunia baru yakni MO, kepanjangan dari Mobilisasi dan Orkestrasi. Gambaran dunia baru, dunia yang menggunakan teknologi dengan modal kecil kemudian melakukan orkestrasi kepada mereka yang mempunyai sesuatu. Rhenald mencontohkan bahwa sekarang, seseorang bisa menjadi pemilik hotel tanpa harus mempunyai tanah. Caranya, bisa menggunakan tanah orang lain dengan sistem kerja sama. Sistem yang digunakan oleh platform Gojek, Grab, AirBnB, Halodoc, dll.
“Saya kira dunia pasca harus muncul dengan kebaharuan. Saya ingin menyampaikan pesan presiden yang sering kita dengar, bahwa presiden gelisah melihat mata kuliah dan fakultas jaman ke jaman hanya itu-itu saja, presiden menginginkan ada kebaharuan dan saya kira msyarakat menginginkan kebaharuan. Kenapa tidak ada jurusan digital ekonomi, jurusan barista, dan e-commerce. Ini kan sindiran presiden tentang pentingnya menciptakan ilmu-ilmu baru yang sekarang menjadi tuntutan pekerjaan. Meskipun ada satu atau dua pekerjaan yang hilang, tapi muncul pekerjaan-pekerjaan baru. Hal itulah yang sekarang harus kita eksplor agar nanti saat lulus tidak menjadi pengangguran skala besar,” tambah guru besar UI tersebut.
Di akhir sesi kuliah umum, moderator memberikan kesimpulan bahwa realita saat ini, hanya ada 4 pilihan.
“Apakah kita mau jadi korban dari perubahan itu, jadi follower dari perubahan itu, jadi penonton dari perubahan itu, atau jadi pengendali perubahan itu, dan harapannya 1.788 calon akademisi ini bisa menjadi yang no.4, yakni pengendali dari perubahan itu,” pungkas Fadillah.(meg)