KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya kembali menorehkan prestasi, kali ini mahasiswa pascasarjana ilmu komunikasi, Redy Eko Prasetyo berhasil menjadi salah satu pemenang pada 74 icon Pancasila 2019 dari BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
Mahasiswa kelahiran Besuki ini, mengungkapkan bahwa penghargaan ini hanya bonus, yang ia lakukan sebagai penggagas jaringan kampung nusantara, adalah berorientasi untuk anak cucu dan membangun sebuah peradaban yang menyehatkan bukan hanya jasmani tetapi juga batin.
“Jadi saya kan menggagas forum komunikasi bagi para pembakti personal yang punya konsen di kampung-kampung di Indonesia, namanya Jaringan Kampung Nusantara (JKN). Dari situ mungkin, BPIP mendeteksi rekam jejak frekuensi aktifitas saya melalui media sosial ataupun pemberitaan lain dan masuk dalam klasifikasinya,” ungkap Redy Senin (19/8/2019)
Menurut Redy, berbicara soal pancasila bukan hanya platform teks dan “diatas meja” saja. Faktanya, masyarakat di kampung-kampung sudah melakukan perilaku yang ada di pancasila tersebut. Seperti, gotong royong dan musyawarah mufakat.
“Masyarakat kampung tidak pernah berteriak-teriak “saya pancasila”. Mereka lebih menunjukkan perilaku-perilaku yang memang sangat sesuai dengan kaidah-kaidah di pancasila. Nah, disini saya menemani orang-orang kampung untuk menggali potensi di kampung mereka dan ini yang mungkin dilihat oleh BPIP, bahwa pendekatan yang sifatnya organik untuk membumikan Pancasila,” terangnya.
Redy juga berpesan kepada anak-anak muda yang hidup dikampung, untuk patut berbangga hati. Sekarang tidak ada yang tidak mungkin, akses informasi sudah dimana-mana. Anak kampung bisa melakukan hal-hal yang produktif, tidak perlu pindah ke kampung atau negara lain. Cukup mengulik potensi dikampung itu, kemudian di publishing. Karena kampung adalah lumbung ide.(meg)