KANAL24, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyebutkan bahwa pertumbuhan aset perseroan di Semester I-2019 merupakan yang tertinggi di antara 15 bank terbesar di Indonesia, lantaran mengalami peningkatan hingga 16,58 persen (year-on-year) menjadi Rp312,47 triliun.
Menurut Direktur BBTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, pertumbuhan aset BBTN ditopang oleh penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). “Kami berupaya agar laju kenaikan aset tetap dibarengi dengan kualitas yang terjaga,” ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (19/8).
Nixon menjelaskan, BBTN mampu menjaga kenaikan aset tetap positif dalam lima tahun terakhir. Laju pertumbuhan majemuk tahunan ( CAGR ) aset Bank BTN berada di posisi 20,66 persen. Kenaikan itu tercatat dari Rp144,58 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp306,44 triliun di akhir 2018.
Lebih lanjut Nixon meyatakan, per Juni 2019 aset produktif BBTN mencapai 88,98 persen dari total aset, sedangkan porsi kredit dan pembiayaan tercatat 89,27 persen dari total aset produktif. Kredit BBTN bertumbuh 18,78 persen menjadi Rp251,04 triliun.
Per Semester I-2019, kata Nixon, BBTN menghimpun simpanan masyarakat sebesar Rp219,75 triliun atau meningkat 15,89 persen (yoy). “Bagi kami, bisnis yang berkelanjutan merupakan prioritas utama,” imbuhnya.
Dia menambahkan, BBTN berkomitmen memberi dukungan penuh pada Program Satu Juta Rumah. Per 30 Juni 2019, Bank BTN menyalurkan kredit perumahan untuk 424.863 unit rumah atau senilai Rp36,42 triliun. Total realisasi jumlah unit rumah tersebut setara 53,1 persen dari target 2019 sebanyak 800.000 unit rumah.
“Pada segmen subsidi, perseroan menyalurkan kredit perumahan untuk 328.192 unit rumah senilai Rp19,7 triliun. Segmen non-subsidi, kredit perumahan yang disalurkan mencapai 96.671 unit rumah atau setara Rp16,72 triliun,” ucapnya.(sdk)