Kanal24, Malang – Ruang 2.4 dan 2.5 Gedung A Teknik Elektro Universitas Brawijaya dipadati pengunjung yang antusias menyaksikan Capstone Design Project Exhibition Semester Ganjil 2024/2025. Pameran ini menjadi ajang bagi mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) untuk menampilkan proyek kreatif mereka sebagai implementasi dari pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari selama perkuliahan.
Adharul Muttaqin, S.T., M.T., Dosen Teknik Elektro sekaligus Ketua Panitia, menjelaskan bahwa pameran ini merupakan bagian dari mata kuliah proyek akhir yang bertujuan untuk melatih mahasiswa menyelesaikan masalah dengan pendekatan teknologi.
“Mahasiswa dihadapkan pada tantangan untuk menganalisis permasalahan, merumuskan solusi terbaik, dan merealisasikannya menjadi prototipe. Ini tidak hanya melatih kreativitas mereka, tetapi juga kemampuan analisis dan penerapan teknologi dengan biaya yang efisien,” ujar Adharul.
Dari berbagai karya yang dipamerkan, sebagian besar dinilai berhasil memberikan solusi yang inovatif, meskipun beberapa masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Beberapa karya bahkan telah menarik perhatian industri dan memiliki potensi untuk diimplementasikan dalam dunia nyata.
Untuk menambah nilai praktis dari proyek mahasiswa, panitia mendatangkan alumni, pelaku UMKM, serta perwakilan dari industri. Salah satu alumni Teknik Elektro, Komarudin angkatan 93/94, memberikan apresiasi terhadap inovasi mahasiswa yang dinilainya relevan untuk kebutuhan di lapangan.
“Webtoon ini bagus karena mengarahkan mahasiswa untuk menjadi lebih kuat dalam aplikasi di lapangan dan efektif untuk pemakaian di industri. Namun, perlu diperhatikan sisi ekonomisnya agar tepat guna, terutama dalam distribusi daya,” jelas Komarudin.
Ia juga menyoroti beberapa karya menarik seperti pengusir lalat dan pendeteksi pencurian sarang burung, yang dinilai memiliki potensi besar jika diuji coba di pasar. “Semoga dengan tes drive di lapangan, pasar merespons dengan baik. Harapannya, inovasi ini tidak berhenti di sini, tetapi berlanjut hingga masuk ke dunia industri dan memenuhi kebutuhan pasar,” tambahnya.
Beragam karya mahasiswa dipamerkan, mulai dari sistem otomasi berbasis IoT hingga teknologi sederhana namun bermanfaat seperti alat pengusir lalat. Tantangan terbesar yang dihadapi mahasiswa adalah menggabungkan aspek teknis, ekonomis, dan keberlanjutan dalam menciptakan prototipe yang siap diterapkan.
“Kami juga mengundang dosen pembimbing untuk memberikan masukan, sehingga karya mahasiswa tidak hanya inovatif tetapi juga relevan dengan kebutuhan pasar,” ungkap Adharul.
Sebagai koordinator perkuliahan sekaligus ketua panitia, Adharul berharap pameran ini memberikan kepercayaan diri kepada mahasiswa bahwa mereka mampu menjadi solusi teknologi bagi masyarakat dan industri.
“Kami berharap mahasiswa dapat terus mengembangkan kemampuan mereka, tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di dunia kerja. Kegiatan seperti ini adalah batu loncatan yang menunjukkan bahwa mereka siap berkontribusi di bidang teknologi,” pungkasnya.
Pameran ini menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, alumni, dan tamu dari luar kampus. Banyak pengunjung yang mengapresiasi inovasi mahasiswa Teknik Elektro UB yang dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Dengan berlangsungnya acara ini, Teknik Elektro Universitas Brawijaya kembali membuktikan komitmennya dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia nyata. Capstone Design Project Exhibition menjadi bukti nyata kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan kreativitas yang dapat berdampak positif bagi masyarakat dan industri. (nid/una)