KANAL24, Malang – Jangan takut pada kemajuan teknologi. Pesan yang disampaikan oleh Prof. Pitoyo Peter Hartono dalam kuliah tamu hari ini (30/8/2019), yang diselenggarakan oleh Prodi Teknologi Informasi Vokasi UB bekerja sama dengan Filkom UB di Aula Gedung G Lt. 2 Filkom.
Ketua Prodi Teknologi Informasi, Ir. I Dewa Made Widia, MT mengatakan bahwa kuliah tamu ini dilakukan karena melihat bagaimana kondisi sekarang, peran manusia dikurangi digantikan oleh robot maupun kecerdasan buatan.
“Kami mendatangakan Prof. Pitoyo Peter Hartono dari Chukyo University Jepang. Keahlian beliau di bidang robotic dan artificial intelligence (AI). Kemudian, Chukyo University ini merupakan salah satu universitas ranking atas dengan spesialisasi robotic dan AI di Jepang serta Prof. Pitoyo juga salah satu pemrakarsa pembuatan robot gundam,” terang Made.
Sebanyak 450 mahasiswa baru dan mahasiswa lama angkatan 2018 Prodi Teknologi Informasi, Made berharap mahasiswa mendapat wawasan ilmu pengetahuan yang sedang berkembang diluar. Tidak hanya belajar dari buku atau dari Indonesia saja, tetapi juga belajar bagaimana teknologi yang berkembang pesat di luar negeri, karena prodi ini kedepannya mengarah pada pembuatan robot.
Prof. Pitoyo memberikan materi tentang teknologi-teknologi baru yang mungkin menyokong industri dan society 4.0. Menurutnya, hal ini relevan dengan perkembangan teknologi di Indonesia.
“Indonesia tengah berada di kompetisi global yang sangat keras, walaupun sedikit terlambat tapi saya harap kita bisa mengejar keterlambatan ini. Keterlambatan ini terjadi karena kita mungkin merasa urgensi kita kurang untuk melakukan pengadopsian teknologi-teknologi baru, padahal negara tetangga sudah mulai sangat aktif mengadopsi itu. Misalnya, Singapore sangat maju dengan teknologi informasi di bidang financialnya. Kita tidak bisa terlalu lama bersantai,” jelas Prof. Pitoyo.
Profesor kelahiran Surabaya itu berharap, mahasiswa berani melakukan sesuatu yang baru, keluar dari comfort zone nya, berani untuk bermimpi dan merealisasikan mimpi itu.
“Sebetulnya secara potensi dan mutu otak kita gak kalah saing dengan siapa-siapa, hanya saja kita kurang merasa bahwa kita itu dalam tekanan global. Kita terlalu santai karena kita anggap SDA kita banyak dan populasi kita juga banyak, tapi saya rasa itu tidak cukup. Kita akan menyongsong era bonus demografi tapi ini kalau tidak dimanfaatkan dengan benar justru mahal menjadi bencana demografi,” lanjutnya.
Terkait dengan pemikiran bahwa nanti robot akan menggantikan manusia, Prof. Pitoyo menilai itu bukan pemikiran yang benar.
“Jadi, robot itu seperti komputer jaman dulu. Dulu dengan adanya komputer kita takut kalau kita akan tergantikan olehnya. Tapi itu tidak terjadi, yang terjadi adalah industri-industri baru semacam gojek dll yang saat ini sebagai penyokong industri baru. Saya rasa yang terjadi dengan robot semacam itu. Jangan takut, kalau kita takut kita akan tertinggal. Terus tingkatkan rasa keingintahuan,” pungkas alumni Waseda University tersebut. (meg)