Kanal24, Malang – Media sosial kembali diramaikan oleh informasi menyesatkan. Baru-baru ini, sebuah video yang menampilkan sosok Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, beredar luas dengan klaim bahwa kementerian tersebut memberikan bantuan sebesar Rp3 miliar kepada 15 pekerja migran Indonesia. Unggahan tersebut muncul di dua akun Facebook bernama “BP2MI Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia” pada Minggu (1/12/2024) dan Senin (2/12/2024).
Dalam video tersebut, terdengar narasi: “Saya ingin memberikan bantuan kepada pekerja migran Indonesia sebesar Rp3 miliar untuk 15 pekerja migran yang akan dibagikan hari ini.” Klaim tersebut dengan cepat menyebar, mendapatkan 11 ribu tayangan dan 168 tanda suka hanya dalam kurun lima hari.
Namun, benarkah informasi tersebut? Berikut penelusuran faktanya yang dilansir dari Tirto pada Kamis (12/12/2024).
Indikasi Manipulasi Video
Sejumlah kejanggalan ditemukan:
- Ketidaksinkronan Gerak Bibir dan Narasi Ketidaksesuaian antara gerakan bibir Menteri Abdul Kadir Karding dengan suara yang terdengar mengindikasikan adanya manipulasi audio.
- Perubahan Kualitas Suara Suara dalam video berubah signifikan pada detik 00.01-00.12 dan 00.12-00.19, yang semakin memperkuat dugaan bahwa audio tersebut tidak asli.
Setelah diverifikasi melalui situs resmi Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Tidak ditemukan informasi terkait program bantuan dana Rp3 miliar untuk pekerja migran Indonesia. Akun Instagram resmi BP2MI (“bp2mi_ri”) juga merilis pernyataan resmi bahwa video tersebut adalah hoaks.
Klarifikasi Resmi BP2MI dan Menteri P2MI
Dalam pernyataan resminya pada Kamis (5/12/2024), BP2MI menegaskan bahwa video tersebut merupakan hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan (AI). “Kementerian P2MI tidak pernah memberikan iming-iming bantuan sebagaimana tertuang pada video di atas. Harap berhati-hati dengan modus pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab melalui penyebaran informasi bohong atau hoaks,” tulis BP2MI.
Analisis menggunakan perangkat TrueMedia menunjukkan bahwa audio dalam video memiliki kemungkinan 100 persen dibuat oleh AI. Menteri P2MI Abdul Kadir Karding juga membantah keras klaim tersebut.
“Saya sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Indonesia memastikan bahwa video yang menyatakan bahwa Kementerian atau BP2MI akan membagikan uang Rp3 miliar untuk 15 orang adalah hoaks atau berita bohong. Jangan dipercaya,” tegas Abdul Kadir Karding dalam wawancara dengan Tirto, Jumat (6/12/2024).
Lebih lanjut, momen yang digunakan dalam video ternyata diambil dari pidato Menteri Karding saat menghadiri Rakernas Perhimpunan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin pada Minggu (24/11/2024). Dalam pidato tersebut, tidak ada pernyataan mengenai bantuan dana untuk pekerja migran.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa klaim tentang bantuan Rp3 miliar untuk 15 pekerja migran Indonesia adalah salah dan menyesatkan. Video tersebut merupakan hasil manipulasi audio menggunakan AI oleh pihak tak bertanggung jawab.
BP2MI mengimbau masyarakat untuk hanya merujuk informasi resmi melalui situs dan akun media sosial bercentang biru milik kementerian. Dengan ini, diharapkan publik dapat lebih waspada terhadap penyebaran hoaks yang dapat merugikan berbagai pihak. (nid/tir)