KANAL24, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memanfaatkan produk inovatif dari PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) terkait perbaikan jalur TransJakarta. Semen produksi anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini diklaim memiliki tingkat kekerasan yang tinggi dan cepat kering ( SpeedCreet ).
Presiden Direktur SMCB, Aulia Mulki Oemar mengatakan, pengerjaan perbaikan perbaikan jalan di koridor-koridor TransJakarta akan dilakukan pada tengah malam.
“Pemilihan waktu pengerjaan ini untuk mengurangi dampak kemacetan, makanya pengerjaannya di malam hari,” katanya di Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Menurut Aulia, produk SMCB yang lebih cepat kering dan memiliki tingkat kekerasan lebih tinggi memungkinkan bagi bus TransJakarta untuk kembali melewati jalur pada pagi hari. “Pengerjaannya menggunakan jenis beton yang cepat kering, sehingga diharapkan tidak menyebabkan kemacetan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi Perusahan (SMGR), Sigit Wahono memaparkan, metode rapid setting telah membuktikan bahwa proses pengerjaan membutuhkan waktu yang lebih singkat dan memberikan hasil optimal. Perbaikan jalur TransJakarta dengan menggunakan semen
SMCB juga didukung dengan teknologi laser screed yang bisa menjamin tingkat kerataan dan kemiringan permukaan jalan.
“SpeedCrete merupakan salah satu produk dari Solusi Bangun Indonesia untuk solusi pembetonan dengan kekuatan sangat tinggi. Pengerasan beton hanya membutuhkan waktu delapan jam,” ujar Sigit.
Selain SpeedCrete, SMCB juga memiliki produk yang bisa diaplikasikan di jalur pejalan kaki, seperti ThruCrete yang merupakan solusi pengerasan beton yang berkarakter porous (berpori), sehingga air masih bisa terserap oleh tanah.
Sedangkan, DekoCrete merupakan solusi perkerasan beton dekoratif yang bisa diterapkan di dalam maupun luar ruangan. ApexCrete merupakan solusi terintegrasi untuk konstruksi lantai industri yang sesuai kebutuhan industri.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, perbaikan jalur TransJakarta dengan anak usaha SMCB, PT Pendawa Lestari Perkasa (PLP) ini diawali di Koridor 1. Dia menilai, metode Rapid Setting bisa meminimalisasi kemacetan.
Perlu diketahui, Rapid Setting menggunakan material batu agregat dan bahan aditif khusus, sehingga mampu memperbaiki jalan dengan waktu singkat dalam hitungan jam.
“Untuk tahap awal, kontrak kerjasama Solusi Bangun Indonesia dengan Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta baru disepakati untuk pengerjaan perbaikan di empat koridor dari total sepuluh koridor yang teridentifikasi mengalami kerusakan,” papar Hari.
Berdasarkan catatan Bina Marga, koridor 12 teridentifikasi mengalami kerusakan terpanjang, yaitu mencapai 11 kilometer dari total jalur sepanjang 400 kilometer. Sementara iti, koridor lain jumlah kerusakan relatif beragam mulai dari 500 meter hingga dua kilometer.
“Kalau kami hitung (total kerusakan) itu sekitar hampir tiga persen. Ada di spot-spot tertentu. Ada yang 500 meter, ada 1.500 meter atau bisa sampai 2.000-an meter,” ucap Hari (sdk)