Ipotnews – PT Permata Bank Tbk (BNLI) meluncurkan layanan perbankan syariah pada platform digital “The Sharia Mobile Banking Super App”. Layanan digital ini menjadi pelengkap dari PermataMobile X yang lebih dulu telah diluncurkan. Dengan platform baru ini, nasabah Permata Bank bisa bertransaksi atau membuka tabungan syariah melalui aplikasi digital tanpa harus mengunjungi kantor cabang.
Direktur Utama BNLI, Ridha DM Wirakusumah, mengatakan bahwa pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia masih sangat kecil yaitu hanya 5,7 persen. Padahal jumlah penduduk muslim di Indonesia adalah yang terbesar di dunia yaitu mencapai 84 persen dari total penduduk di Indonesia. Prosentase nasabah bank syariah ini tergolong sangat kecil jika dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya.
Ditegaskannya melalui layanan digital ini diharapkan dapat mempermudah transaksi nasabah syariahnya dan bisa menumbuhkan jumlah nasabah syariah di Permata Bank. Dengan keunggulan sistem dan kemudahan transaksinya, aplikasi digital ini diklaim menjadi yang terunggul di Indonesia bahkan di dunia.
“Kita munculkan ini agar semua nasabah lebih praktis dan cepat (dalam bertransaksi). Permata Mobile App sudah kita luncurkan pada Agustus 2018 lalu, nah sekarang kita kembangkan untuk produk syariah. Ini bukan hanya pertama kali di Indonesia dan pertama kali di Asia bahkan di dunia yang pertama kali punya mobil banking app berbasis syariah,” kata Ridha dalam sambutannya pada acara peluncuran The Sharia Mobile Banking Super App di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Dijelaskannya aplikasi ini dihadirkan juga untuk memfasilitasi gaya hidup modern masyarakat urban dalam bertransaksi syariah. Dia melihat ada kebutuhan yang sangat tinggi dari nasabah perbankan syariah terhadap sebuah aplikasi yang canggih dan modern.
“Apa yang ada di dalam aplikasi ini telah dirancang secara khusus, kami harap dapat memberikan customer experience yang optimal,” ulasnya.
Di tempat yang sama Direktur Unit Usaha Syariah, Herwin Bustaman, menambahkan bahwa terdapat 36 persen dari total penduduk di Indonesia yang bisa mengakses pembiayaan di perbankan. Sementara sisanya 64 perse. Masih belum punya kemampuan mengakses pembiayaan. Sayangnya dari 36 persen itu hanya sekitar 5 persenan yang menggunakan prinsip syariah. Untuk itu dia akan menyasar 31 persenan nasabah yang ada untuk bisa diarahkan ke skema syariah melalui aplikasi tersebut.
“Kenapa 31 persen nggak mau ke syariah itu karena produk terbatas, servicenya jauh dan lainny, makanya kita masuk. Kita akan kejar 31 persen dengan usia nasabah antara 25-35 tahun yang kebanyakan masih urban,” ucap dia.
Untuk saat ini, lanjut Herwin, nasabah syariah di BNLI baru sekitar 900 ribuan. Dia berharap dengan berbagai kemudahan layanan dan produk syariah yang diluncurkan BNLI dapat lebih banyak “menggrab” jumlah customer atau nasabah syariah. Melalui aplikasi tersebut nasabah atau calon nasabah dapat membuka rekening syariah atau bertransaksi secara online di mana pun dan kapan pun tanpa harus ke kantor cabangnya.
“Nasabah kami udah hampir 900 ribuan, targetnya kita fokus dari customer base untuk gunakan Permata Mobile Apps, nah nanti akan kita jadikan tool untuk akuisisi,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, BNLI memiliki empat produk unggulan untuk mendukung transaksi syariah yaitu Permata Tabungan iB Haji Reguler, Permata Tabungan iB Bebas, Permata Tabungan iB Optima dan PermataME iB. Selain itu juga memiliki produk lainnya seperti Giro iB, pembelian reksa dana syariah dan lebih dari 200 fitur lainnya. (sdk)