KANAL24, JAKARTA – Sepanjang lima tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sederet proyek infrastruktur berhasil terbangun. Mulai dari proyek yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya, hingga proyek baru yang merupakan dukungan bagi pengembangan perekonomian Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Menteri PUPR , Basuki Hadimuljono di depan delegasi ASEAN Constructors Federation (ACF), Jumat (13/9/2019). Menurut Basuki, dari sederet proyek infrastruktur yang terbangun tersebut, kemudian menjadikan sektor konstruksi bisa berkontribusi hingga 10 persen terhadap PDB.
“Indonesia berhasil mengoperasikan MRT di area Jakarta, menyelenggarakan Asian Games XVIII yang didukung dengan sarana dan prasarana bertaraf internasional, seperti stadion utama GBK serta Lintas Raya Terpadu atau LRT di Jakarta dan Palembang,” ujar Basuki.
Basuki menyebut, Indonesia saat ini juga telah memiliki the first green airport yang terletak di Jawa Timur, bandara Internasional Banyuwangi dengan mengoptimalkan konsumsi energi serta menerapkan Low Cost Carrier Terminal ( LCCT ). Selain itu, pembangunan jalan tol di Indonesia juga terus digenjot, yang selama lima tahun terakhir telah mencapai hampir 1500 km jalan tol yang dioperasikan.
“Selain itu, Indonesia juga membangun Kawasan perbatasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di pinggiran yang menjawab dimensi pemerataan,” jelasnya.
Kementerian PUPR , kata Basuki, telah menyelesaikan pembangunan tujuh Pos Lintas Batas Negara ( PLBN ) terpadu yakni 3 PLBN di Provinsi Kalimantan Barat, 3 PLBN di Provinsi NTT serta satu PLBN di Provinsi Papua. Selanjutnya pada tahun 2019, Kementerian PUPR akan membangun 4 PLBN Terpadu lainnya, dari 11 PLBN terpadu yang direncanakan.
Ia menambahkan, berbagai capaian ini kemudian membawa Indonesia untuk memiliki cita-cita dan harapan yang tinggi untuk membangun Ibukota Negara (IKN) yang baru.
“Ini merupakan tantangan sekaligus peluang baru bagi semua kontraktor untuk ambil bagian dalam pembangunan ibukota negara baru tersebut, yang memerlukan penambahan infrastruktur secara masif,” pungkasnya. (sdk)