Kanal24, Malang – Setelah melalui proses renovasi panjang sejak September 2023, Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang kini berdiri megah dengan wajah baru. Proyek yang menelan biaya hingga Rp 357 miliar ini diharapkan dapat menjadi simbol kebangkitan dan pengingat atas tragedi yang pernah terjadi di stadion ini.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan bahwa renovasi stadion ini tidak sekadar membangun ulang, tetapi juga menjaga nilai sejarah yang melekat pada bangunan tersebut. Saat ini, proses serah terima dengan Pemerintah Kabupaten Malang sedang berlangsung.
“Prosesnya panjang karena kami ingin sejarah stadion ini tetap hidup dalam ingatan kita. Harapannya serah terima dapat segera selesai,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Minggu (19/1/2025).
Dody menambahkan bahwa Stadion Kanjuruhan kini telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan diverifikasi oleh FIFA. Dengan daya tahan struktur hingga 30-40 tahun ke depan, stadion ini siap digunakan untuk berbagai keperluan olahraga.
Detail Renovasi: Menghadirkan Kenyamanan dan Keamanan
Renovasi yang berlangsung hingga 31 Desember 2024 ini mencakup pembongkaran, perkuatan struktur, renovasi bangunan, lanskap, serta lapangan atletik dan sepak bola. Stadion yang kini memiliki kapasitas 21.603 tempat duduk terdiri dari Tribun Barat dan Tribun Umum.
Tribun Barat mencakup:
- 108 kursi VVIP
- 2.465 kursi VIP
- 134 kursi media
- 16 kursi difabel
Tribun Umum mencakup tribun timur dengan 4.352 kursi, serta tribun utara dan selatan yang masing-masing memiliki 7.264 kursi.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Airyn Saputri Harahap, menjelaskan bahwa sebagian besar anggaran dialokasikan untuk perkuatan struktur. “Secara struktur sebelumnya sudah tidak layak, tetapi kami tidak melakukan perubahan total karena menghormati nilai sejarah stadion ini,” jelas Airyn.
Sebagai bentuk penghormatan atas tragedi kelam 10 Oktober 2022, Gate 13 tetap dipertahankan dan akan difungsikan sebagai museum serta dilengkapi dengan monumen peringatan.
Harapan Baru untuk Masa Depan
Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, yang meninjau renovasi pada Desember 2024, mengungkapkan rasa syukur atas hampir rampungnya proyek ini. Ia menekankan pentingnya penghijauan dengan menambahkan tanaman tinggi seperti bambu untuk menciptakan suasana yang asri.
“Semoga renovasi selesai tepat waktu. Lanskap harus lebih hijau dan asri, serta monumen di Gate 13 menjadi pengingat bagi kita semua agar peristiwa serupa tidak terulang,” ujar Diana.
Selain itu, ia menginstruksikan agar kawasan Gate 13 dilengkapi dengan proteksi tambahan seperti pagar besi untuk meningkatkan keamanan.
Tetenger Bagi Generasi Mendatang
Stadion Kanjuruhan kini bukan hanya sekadar fasilitas olahraga, tetapi juga menjadi simbol pengingat akan pentingnya keselamatan dan keamanan dalam dunia sepak bola. Menteri PU menegaskan bahwa nilai kemanusiaan yang melekat pada stadion ini jauh lebih berharga daripada sekadar angka dalam biaya renovasi.
“Nyawa manusia tidak bisa dinilai dengan uang. Stadion ini adalah tetenger bagi kita semua, bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan,” tutup Dody.
Dengan wajah baru yang megah dan penuh harapan, Stadion Kanjuruhan siap kembali menjadi rumah bagi sepak bola Indonesia, sekaligus pengingat akan pentingnya keamanan dan kemanusiaan di setiap langkahnya.(nid)