KANAL24, Malang – Memasuki hari ketiga ORSIM Brawijaya 2019, hari ini (18/9/2019) digelar kompetisi debat bahasa Indonesia di Gedung Widyaloka UB. Diikuti oleh 11 tim dari beberapa fakultas dan dari UB Kediri.
Debat berjalan dengan menegangkan karena membawa isu-isu yang sedang menjadi trend akhir-akhir ini.
Salah satu panitia debat, Andini mengatakan kepada kanal24 bahwa cabang debat kembali diadakan setelah tahun lalu sempat dihilangkan. Fakultas-fakultas menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan mengirimkan putra-putri terbaik mereka pada ajang ini.
āDebat bahasa Indonesia diikuti oleh 11 tim, yang mana setiap tim berisi 3 orang. Untuk Orsim Brawijaya tahun ini perwakilan yang dikirim dianjurkan mahasiswa angkatan 2018,ā ungkap Andini.
āKarena tahun ini debat kembali digelar, tim yang mendaftar melebihi target kami. Awalnya panitia hanya mentargetkan 8 tim saja, tapi Alhamdulillah bisa lebih hingga 11 tim,ā lanjutnya.
Adapun juri pada cabang debat bahasa Indonesia ini adalah mahasiswa-mahasiswa dari UKM FORMASI UB, yang mana debater-debater handal UB berasal dari UKM tersebut.
Sistem debat yang digunakan yakni Asian parlementary dimana didalam ruangan debat ada tim pemerintah dan tim oposisi.
Masing-masing tim mengeluarkan argumen isu yang didebatkan. Untuk mosi, ada mosi yang sudah di persiapkan dan ada mosi yang nanti diberikan dengan mendadak. Mosi Ā yang didebatkan anatar lain tentang zonasi pendidikan dan isu-isu seputar hubungan internasional.Ā
Agenda debat bahasa Indonesia untuk hari ini adalah pre eliminasi 1 dan 2. Hasil hari ini, akan diambil 4 tim untuk melaju ke babak semi final, yang akan diselenggarakan pada tanggal 25/9/2019 mendatang. Di hari yang sama, juga akan di laksanakan final untuk memilih juara 1, 2, dan 3 debat bahasa Indonesia ORSIM Brawijaya 2019. Ā (meg)







