Kanal24, Malang – Makanan lezat, keramahan warga, dan keindahan alam—itulah alasan yang sering disebutkan mahasiswa asing ketika ditanya mengapa mereka memilih Indonesia, khususnya Malang, sebagai tempat belajar. Namun, di balik cerita indah tersebut, ada pula tantangan yang mereka hadapi, seperti kendala bahasa. Untuk menggali lebih dalam perspektif mereka, Universitas Brawijaya (UB) melalui International Office mengadakan bincang santai bertajuk “Melihat Indonesia dari Kacamata Dunia: Perspektif Mahasiswa Asing Malang Raya”, pada Kamis, (23/1/2025), di UB Guest House.
Acara ini dirancang sebagai ruang berbagi pengalaman sekaligus membangun jaringan antar mahasiswa asing dari berbagai perguruan tinggi di Malang Raya. Aulia Luqman Aziz, M.Pd., dari International Office UB, menyebut kegiatan ini bertujuan memberikan aktivitas bagi mahasiswa asing selama liburan serta memperkuat hubungan antara kantor internasional di kawasan Malang.
“Kami ingin mahasiswa asing saling kenal, berdiskusi, dan berbagi cerita, serta menggali apa yang membuat mereka tertarik belajar di Malang,” ujarnya.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 25 hingga 30 mahasiswa asing ini juga menjadi forum untuk memahami apa yang membuat mereka tertarik memilih Indonesia, khususnya Malang, sebagai tempat belajar. Masukan dari para mahasiswa ini, menurut Aulia, sangat berharga untuk menyusun strategi promosi pendidikan UB di kancah internasional.
Dalam diskusi tersebut, mahasiswa asing mengungkapkan bahwa keramahan masyarakat Indonesia, keindahan alam, serta kelezatan makanan seperti nasi goreng dan bakso menjadi daya tarik utama yang membuat mereka betah tinggal di Malang. Meski demikian, kendala bahasa masih menjadi tantangan yang kerap mereka hadapi dalam berkomunikasi dengan warga lokal.
“Kami mendapati banyak mahasiswa yang sangat terkesan dengan keramahan masyarakat Indonesia. Namun, perbedaan bahasa terkadang menjadi hambatan yang membuat interaksi terasa sulit,” jelas Aulia.
Para peserta juga diminta untuk mendeskripsikan Indonesia dengan satu kata, dan mayoritas memberikan tanggapan positif seperti “amazing,” “wonderful,” “hospitality,” dan “beautiful.” Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki citra kuat sebagai negara yang ramah dan menarik di mata mahasiswa internasional.
Malang selama ini dikenal sebagai kota pendidikan dengan lebih dari 70 perguruan tinggi yang tersebar di wilayahnya, ditambah dengan daya tarik wisata yang meliputi kawasan Batu dan Kabupaten Malang. Potensi inilah yang terus dimanfaatkan UB untuk memperkuat citra Malang sebagai destinasi pendidikan dan budaya bagi mahasiswa internasional.
“Acara ini juga membantu kami memahami lebih dalam apa yang membuat Malang dan UB menarik bagi mahasiswa asing. Informasi ini akan kami gunakan untuk mempromosikan program beasiswa seperti Brawijaya International Student Scholarship (BISS),” tambah Aulia. Beasiswa tersebut mencakup seluruh kebutuhan mahasiswa asing, mulai dari keberangkatan hingga kelulusan.
Dengan acara bincang santai ini, UB berharap dapat terus mendatangkan mahasiswa internasional dalam jumlah lebih besar, sembari membangun koneksi yang lebih erat antar perguruan tinggi di Malang Raya. Melalui upaya ini, UB tak hanya menjadi pusat pendidikan berkualitas, tetapi juga menjadi jembatan budaya di tingkat global. (din)