KANAL24, Malang – UKM Riset dan Karya Ilmiah Mahasiswa (RKIM) UB bekerja sama dengan lembaga riset seluruh fakultas, kemahasiswaan fakultas dan univesitas menggelar launching Gerakan Seribu Proposal PKM. Mengambil tema “Mengembalikan Tradisi Juara Umum PIMNAS UB” acara ini digelar di auditorium nuswantara FISIP UB, kemarin (20/9/2019).
Ketua RKIM, Rizaf Setyo mengatakan kepada kanal24, bahwa acara ini adalah awal pergerakan menuju PIMNAS 2020 mendatang. Dihadiri oleh seluruh lembaga riset se-universitas, launching dimulai dengan deklarasi pernyataan dari wakil dekan bidang mahasiswaan fakultas beserta seluruh ketua lembaga riset.
“Tindak lanjut kegiatan ini, nanti akan diadakan pkm center, yang mana nanti kita akan melakukan roadshow PKM ke fakultas-fakultas bersama alumni PIMNAS yang sudah berpengalaman. Di roadshow, kita akan sharing motivasi dan teknis terkait tips dan trik lolos pendanaan hingga ke PIMNAS,” terang Rizaf.
Lebih lanjut, adanya bank data proposal PKM yang sudah ada sejak 3 tahun terakhir, akan siap direlease dan dibagikan ke fakultas-fakultas terutama fakultas soshum yang masih kurang dalam pengajuan proposal PKM. Kemudian, ada template proposal pkm.
Jadi, untuk mahasiswa tidak harus ribet lagi dalam hal teknis membuat proposal pkm. Terakhir, akan dibentuk crisis center fakultas maupun universitas. Nanti, dari lingkar riset ini memposting timeline dari roadshow ini sampai nanti ke pengumpulan PKM ke DIKTI.
Dari acara ini, Rizaf mentargetkan 1000 PKM atau bahkan lebih.
“Kami optimis lebih dari 1000 PKM akan muncul dari semua angkatan mahasiswa diseluruh fakultas. Saya berpesan untuk teman-teman mahasiswa yang nanti ada roadshow PKM bisa ikut meramaikan dan tergugah untuk menulis PKM. Roadshow PKM akan start di akhir september hingga akhir oktober,” jelas Ketua Kontingen UB pada PIMNAS ke 32 itu.
Ketua Official PIMNAS ke 32 kemarin, Yusuf Hendrawan, Ph.D yang juga hadir pada launching ini mengatakan kegiatan ini untuk membangun kembali semangat mahasiswa.
“Kemarin agak terlalu terlena, karena kita sudah terbiasa juara, kita terlena dengan sistem yang baik. Akhirnya proposal tidak mencapai target. Kita bangun lagi semangat militanisme mahasiswa supaya mereka benar-benar mau mengembangkan inovasi dan kembali ke fitrahnya menjadi kaum intelektual,” paparnya.
Strategi yang berbeda menurut yusuf harus dilakukan supaya dapat merebut kembali piala Adhikarta Kertawidya ke bumi Brawijaya. Semua elemen harus saling berkoordinasi, seperti dosen, mahasiswa antar fakultas, dan pembuat kebijakan. Yusuf memberikan contoh dengan adanya “tender” PKM.
“Misalkan, saya punya judul PKM, judul ini saya buka untuk semua mahasiswa artinya mahasiswa dari jurusan dan fakultas apapun boleh untuk menggarap itu. Asalkan dia punya kompetensi di bidang tersebut, karena saya yakin bidang yang bagus itu bidang yang lintas disiplin. Artinya digerakkan oleh berbagai expert yang ahli dibidang masing-masing, tidak hanya mengandalkan satu expert saja,” pungkas Yusuf. (meg)