Kanal24, Malang – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah mencapai tonggak 100 hari pertama sejak dibentuknya kementerian ini. Dalam kurun waktu tersebut, berbagai kebijakan dan program telah diluncurkan guna menciptakan ruang digital yang aman, inklusif, serta berdaya saing tinggi.
Menteri Komunikasi dan Digital menyampaikan bahwa dalam 100 hari pertama, Kemkomdigi telah menorehkan beberapa pencapaian penting. Salah satu yang utama adalah peningkatan literasi digital bagi masyarakat luas. Melalui program “Indonesia Cakap Digital”, jutaan warga telah mendapatkan pelatihan dan edukasi tentang penggunaan teknologi secara bijak, termasuk cara menghindari hoaks dan kejahatan siber.
Selain itu, Kemkomdigi juga telah memperkuat regulasi terkait perlindungan data pribadi. Implementasi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) semakin dipercepat dengan pembentukan lembaga pengawas independen yang bertugas memastikan kepatuhan perusahaan terhadap aturan keamanan data. Langkah ini dilakukan guna mencegah kebocoran data dan penyalahgunaan informasi pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kemkomdigi juga berfokus pada peningkatan infrastruktur digital di daerah terpencil. Dalam 100 hari terakhir, ribuan titik akses internet gratis telah dipasang di berbagai pelosok negeri, termasuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Dengan adanya infrastruktur ini, diharapkan masyarakat di daerah tersebut dapat lebih mudah mengakses informasi, layanan pendidikan, serta peluang ekonomi berbasis digital.
Meski telah mencapai kemajuan yang signifikan, Kemkomdigi tetap menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah meningkatnya kasus kejahatan siber, seperti penipuan daring, peretasan, dan penyebaran konten ilegal. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya memperkuat sistem keamanan digital dengan meningkatkan koordinasi antara lembaga terkait, termasuk kepolisian siber dan perusahaan teknologi.
Tantangan lainnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan siber. Masih banyak pengguna internet yang kurang memahami risiko berbagi data pribadi secara sembarangan. Untuk mengatasi hal ini, Kemkomdigi menggandeng berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat, dalam kampanye edukasi yang lebih masif.
Di samping itu, pengawasan terhadap konten digital juga menjadi fokus utama. Dengan berkembangnya media sosial, penyebaran hoaks dan ujaran kebencian semakin sulit dikendalikan. Kemkomdigi terus berkolaborasi dengan platform digital untuk meningkatkan efektivitas deteksi serta penindakan terhadap konten berbahaya.
Menteri Komunikasi dan Digital menegaskan bahwa dalam jangka panjang, Kemkomdigi akan terus memperkuat ekosistem digital yang aman dan berkelanjutan. Salah satu target utama adalah mempercepat transformasi digital di sektor UMKM melalui program pendampingan dan bantuan teknologi.
Selain itu, Kemkomdigi berencana untuk memperluas cakupan program literasi digital agar lebih banyak masyarakat yang memiliki keterampilan digital dasar. Dengan demikian, mereka dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi dan memanfaatkan peluang di dunia digital.
Upaya lainnya adalah meningkatkan kerja sama internasional dalam bidang keamanan siber dan perlindungan data. Dengan adanya regulasi global yang lebih ketat, Indonesia perlu beradaptasi dengan standar internasional untuk memastikan keamanan digital yang lebih baik.
Dengan berbagai langkah strategis ini, diharapkan ruang digital di Indonesia semakin aman, inklusif, dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.