Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) melalui UB Media Press resmi meluncurkan UB Bookstore yang berlokasi di lantai 1 Perpustakaan UB pada Senin (3/2/2025). Grand opening ini dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP., Kepala Perpustakaan UB, jajaran pimpinan Badan Pengelola Usaha (BPU), dan civitas akademika UB.
Zulfikar Rakhmadhi Putra, S.Pi., Manajer UB Media Press, menjelaskan bahwa UB Bookstore didirikan untuk mempermudah mahasiswa Universitas Brawijaya dalam mendapatkan buku-buku terbitan UB Press dan penerbit lainnya. “Hari ini kita meluncurkan UB Bookstore dengan tujuan utama mempermudah mahasiswa Brawijaya mendapatkan buku ajar, novel, buku self-improvement, hingga alat tulis. Ke depannya, kita juga akan menyediakan merchandise untuk melengkapi kebutuhan mahasiswa,” ujarnya.
Target Pasar Mahasiswa dan Ekspansi ke Kampus Lain
Zulfikar juga menegaskan bahwa UB Bookstore menjadikan mahasiswa sebagai target utama. Dengan jumlah mahasiswa UB yang mencapai 70.000 orang dan kunjungan perpustakaan yang mencapai 2.000 mahasiswa per hari, UB Bookstore memiliki potensi pasar yang besar. “Kami menargetkan 10 persen saja dari kunjungan perpustakaan untuk belanja di UB Bookstore. Selain itu, ke depannya kami berharap dapat menjangkau mahasiswa dari kampus lain seperti UNISMA dan UMP,” tambahnya.
Tidak hanya berhenti di UB Malang, Zulfikar juga mengungkapkan rencana ekspansi ke kampus UB lain. “Jika ini berhasil, insyaallah kami akan membuka cabang di UB Kediri, UB Dieng, UB Kepanjen, hingga Jakarta,” jelasnya.
Sinergi Strategis dengan Perpustakaan UB
Prof. Sukir Maryanto, S.Si., M.Si., Ph.D., Wakil Direktur Bidang Perencanaan Usaha dan Manajemen Risiko BPU UB, menilai keberadaan UB Bookstore sebagai langkah strategis. “Sinergi antara UB Media Press dan Perpustakaan UB ini sangat penting. Dengan kunjungan perpustakaan yang tinggi, UB Bookstore dapat menjadi wadah yang memaksimalkan captive market yang sudah ada,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Sukir juga menyoroti pentingnya membaca buku cetak di tengah maraknya teknologi berbasis AI. “Kemampuan belajar dan mengingat masih lebih efektif dengan buku cetak. Di tengah kemajuan teknologi, ini menjadi peluang bagi UB Press untuk memanfaatkan perkembangan pasar,” tambahnya.
Meningkatkan Budaya Penulisan Buku
Peluncuran UB Bookstore juga diharapkan dapat merangsang minat baca dan menulis, terutama di kalangan dosen. “Kami bekerja sama dengan UB Press untuk mendorong para profesor menulis buku setiap tahun. Program hibah buku yang dulu sempat ada, bisa kembali diaktifkan sebagai dukungan untuk penulisan dan promosi buku,” ujar Prof. Sukir.
Dengan fasilitas yang lengkap dan berbagai program kolaborasi, UB Bookstore diharapkan menjadi pusat literasi yang tidak hanya melayani kebutuhan mahasiswa UB tetapi juga komunitas pendidikan yang lebih luas. Grand opening ini menandai langkah awal untuk memperkuat sinergi akademik dan bisnis di lingkungan Universitas Brawijaya. (Yor/Din)