Kanal24, Malang – Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) sukses menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 pada Minggu (09/02/2025). Acara yang bertajuk “Malang Heritage” ini dihadiri oleh 160 undangan, melebihi target awal sebanyak 150 undangan.
Ketua panitia HUT KCBI, Nany Arwati Pangindah, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas kesuksesan acara ini. “Luar biasa, ini merupakan satu spektakuler dari KCBI. Mulai dari yang kesatu, kedua, dan sampai ke-9 ini saya tidak menyangka dengan persiapan yang sangat singkat, tetapi semua kru, semua tim, semua volunteer bekerja sama luar biasa tanpa pamrih,” ujarnya.
Baca juga:
KCBI Lestarikan Kain Tradisional dengan Gaya Kekinian
Nany juga menyoroti antusiasme para tamu undangan yang datang dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri. “Semua yang kita ajak kerja sama itu responnya luar biasa. Dari pusat Jakarta, dari Bogor, dari Jember, dari Surabaya, dari Bali, dari Sumbawa, dan dari Lombok. Ada dari Belanda juga,” ungkapnya.
Rangkaian acara HUT KCBI ke-9 ini diisi dengan berbagai kegiatan menarik, antara lain kolaborasi dengan mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) dan penampilan dari AFE Entertain. “Kolaborasinya cantik sekali sesuai dengan tema yang kita angkat, yaitu Malang Heritage. Di mana di Malang ini tidak hanya orang ‘inlander’ saja, jadi multikultural, ada China, ada Arab sedikit, dan ada Singosarinya,” jelas Nany.
Baca juga:
KCBI Malang Raya dan DPRD Kota Malang Dorong Pelestarian dan Ekspansi Batik
Nany berharap, perayaan HUT KCBI ke-9 ini dapat menjadi momentum untuk terus mengembangkan dan memajukan komunitas ini. “Sebenarnya mungkin karena angka 9 itu identik dengan yang tertinggi selama ini kan kami masih proses pendewasaan ya. Jadi semakin tahu, semakin dewasa. Jadi siapa tahu nanti tahun ke depan yang ulang tahun yang ke-10 lebih cantik lagi, lebih meriah lagi,” pungkasnya.
Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) adalah komunitas yang bergerak di bidang pelestarian dan pengembangan kain tradisional Indonesia. KCBI memiliki visi untuk menjadikan kain tradisional sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia sehari-hari. (nid/bel)
