KANAL24, Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI ) atau Eximbank mengakui kondisi ekonomi global masih tidak menentu sehingga mempersulit upaya korporasi untuk ekspansi usaha di luar negeri.
Direktur Eksekutif LPEI , Sinthya Roesly mengatakan, untuk meminimalisir risiko dan dampak dari gejolak global tersebut, perlu ada penguatan konsolidasi badan usaha atau eksportir untuk terus mencari peluang pasar ekspor. Menurutnya, potensi pasar yang bisa dimasuki oleh para eksportir saat ini adalah negara-negara non tradisional seperti Afrika atau Timur Tengah.
Menurutnya, pelaku usaha nasional sebaiknya tidak hanya mengandalkan negara-negara mitra dagang yang selama ini sudah terjalin dengan baik, seperti ke China, Singapura atau Amerika Serikat. Namun secara prinsip, kata Sinthya, LPEI selalu siap mendukung pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas ekspornya.
‘Secara strategis (tentu) ke pasar non tradisional, Sekarang kita inisiatif untuk masuk ke Afrika,” kata Sinthya di Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Dia menegaskan bahwa LPEI pada dasarnya tidak hanya bertugas menyalurkan pinjaman pada eksportir. LPEI juga mendapatkan mandat untuk melakukan pendampingan agar usaha para eksportir dapat lebih berkembang.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2009, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI ) atau Indonesia Eximbank merupakan Lembaga Keuangan yang memberikan Pembiayaan Ekspor Nasional dalam bentuk Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi dan Jasa Konsultasi.
” LPEI fokus kepada mandat (UU No 2/2009) untuk bagaimana menjalankan amanat untuk penetrasi ke pasar non tradisional. Mungkin ini sebuah opportunity yang harus terus dikonsolidasikan,” ujarnya. (sdk)