KANAL24, Jakarta – Sepanjang periode 30 September hingga 4 Oktober 2019, rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan sebesar 3,09 persen menjadi Rp7,99 triliun dibandingkan penutupan pekan sebelumnya yang tercatat Rp7,75 triliun.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono di Jakarta, Minggu (6/10/2019).
“Peningkatan juga dialami oleh rata-rata volume transaksi Bursa, yakni 4,08 persen atau sebanyak 14,63 miliar unit saham dari 14,06 miliar unit saham selama sepekan sebelumnya,” kata Aji.
Dia menyebutkan, rata-rata frekuensi transaksi di BEI bertumbuh sebesar 14,55 persen atau sebanyak 491,470 ribu kali transaksi dari 429,03 ribu kali transaksi pada penutupan pekan lalu. “Namun Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mengalami pelemahan 2,19 persen ke level 6.061 dari 6.196 pada penutupan pekan sebelumnya,” ucap Aji.
Sementara itu, kapitalisasi pasar di BEI menurun 2,2 persen menjadi Rp6.966,67 triliun dari Rp7.123,48 triliun pada penutupan akhir pekan lalu. “Sepanjang 2019, investor asing mencatatkan beli bersih Rp51,8 triliun dan pada Jumat (4/10) lalu mencatatkan beli bersih Rp474,8 miliar,” ujarnya.
Pada Rabu (2/10), PT PLN (Persero) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap V-2019 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahap V-2019 dengan nilai emisi masing-masing sebesar Rp1,9 triliun dan Rp797,5 miliar.
Sepanjang 2019, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 78 emisi dari 42 emiten senilai Rp88,68 triliun. Maka, saat ini total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 418 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,25 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 119 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 102 seri dengan nilai nominal Rp2.664,33 triliun dan USD400 juta. Sedangkan, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp8,79 triliun.(sdk)