KANAL24, – Pemerintah akhirnya memutuskan PT Bio Farma (Persero) resmi menjadi holding farmasi yang menaungi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF).
Sementara itu, KAEF tengah mematangkan rencana kerja sama di bisnis kosmetik dengan salah satu perusahaan asal Korea Selatan.
Adapun Pemerintah telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 76 Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Bio Farma pada 15 Oktober 2019.
Tim Sekretariat Kabinet (Setkab) Republik Indonesia mengatakan, penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud berasal dari pengalihan seluruh saham Seri B milik Negara Republik Indonesia pada KAEF dan INAF.
“Penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud sebanyak 4,99 miliar saham Seri B pada Kimia Farma dan sebanyak 2,49 miliar saham Seri B pada Indofarma yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh negara,” tulis Setkab dalam keterangan resmi, seperti dikutip Investor Daily, Senin (21/10).
Nilai penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud, menurut PP ini, ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan usulan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ).
Pasal 3 PP ini menyebutkan, dengan pengalihan saham Seri B, negara mengendalikan Kimia Farma dan Indofarma melalui kepemilikan saham Seri A dwi warna dengan kewenangan sebagaimana diatur dalam anggaran dasar.
Penambahan penyertaan modal negara, menurut PP ini, mengakibatkan status Persero pada KAEF dan INAF berubah menjadi perseroan terbatas yang tunduk sepenuhnya pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Selain itu, Bio Farma otomatis menjadi pemegang saham KAEF dan INAF.
Seperti diketahui, September lalu, terjadi pertukaran direksi antara KAEF dan Bio Farma. Pemegang saham KAEF sepakat menunjuk Verdi Budidarmo sebagai direktur utama perseroan menggantikan Honesti Basyir.
Sedangkan, Honesti Basyir ditunjuk sebagai direktur utama Bio Farma per 13 September 2019, menggantikan Rahman Rustan. Selain itu, I Gusti Ngurah Suharta Wijaya juga ditunjuk sebagai direktur keuangan dan mitra bisnis Bio Farma, yang sebelumnya merupakan direktur keuangan Kimia Farma.
Sebagai informasi, Verdi Budidarmo sebelumnya menjabat sebagai direktur produksi & supply chain Kimia Farma sejak 20 April 2017. Sementara itu, direktur keuangan KAEF yang kini dijabat oleh Pardiman, sebelumnya merupakan direktur keuangan Bio Farma.
Menurut Honesti Basyir, Bio Farma yang akan menjadi induk holding juga tidak berencana menyerap rights issue KAEF.
Dengan demikian, jika pemerintah telah melakukan inbreng saham KAET kepada Bio Farma, maka Bio Farma akan membiarkan kepemilikan saham dalam KAEF terdilusi. Adapun efek dilusi rights issue sekitar 22%. Alhasil, kepemilikan Bio Farma dalam KAEF berpotensi menjadi 70%.Adapun jumlah saham baru yang akan diterbitkan KAEF mencapai 1,57 miliar saham atau setara 22,14%. Hingga saat ini, harga pelaksanaan rights issue belum ditetapkan. (sdk)