Kanal24, Malang – Pernahkah kamu membuka inbox dan mendapati sejumlah pesan masuk yang langsung diarahkan ke folder spam atau junk email? Jika iya, kamu tidak sendirian. Banyak pengguna email yang mengalami hal serupa. Tapi, tahukah kamu apa itu sebenarnya spam email dan mengapa email bisa masuk ke sana?
Spam email, atau yang juga dikenal sebagai email sampah, merupakan pesan yang dikirimkan secara massal tanpa seizin penerima. Biasanya, isi dari email ini berupa promosi produk atau jasa, penawaran obat-obatan, bahkan tak jarang mengandung unsur penipuan hingga virus berbahaya. Kehadiran spam tentu saja mengganggu, dan yang lebih parah, bisa menimbulkan risiko keamanan digital jika tidak diwaspadai.
Baca juga:
Adaptasi di Negeri Orang: Mahasiswa Internasional UB Hadapi Ujian Perkuliahan

Mengenal Spam Email Lebih Dekat
Spam email adalah bentuk komunikasi yang dikirim ke banyak orang sekaligus, tanpa diminta. Umumnya, spam dikirim oleh individu atau botnet—yakni jaringan komputer yang sudah terinfeksi malware dan dikendalikan dari jarak jauh. Tujuannya bermacam-macam, mulai dari memasarkan produk secara agresif, hingga menjebak korban lewat tautan berbahaya atau file yang mengandung virus.
Spam bisa digunakan untuk tujuan negatif seperti pencurian data, membangun jaringan botnet, hingga serangan siber. Oleh karena itu, spam filter pada layanan email seperti Gmail atau Outlook sangat penting, meskipun kadang juga bisa salah menandai email yang sebenarnya aman.
Kenapa Email Masuk ke Spam? Ini Alasannya
Ada sejumlah alasan mengapa email bisa ditandai sebagai spam, bahkan jika dikirim dengan maksud baik. Beberapa penyebabnya adalah:
- Trigger Words
Kata-kata seperti “gratis”, “menakjubkan”, “tanpa risiko” atau terlalu banyak tanda seru bisa memicu sistem spam filter. - Spam Flag Tinggi
Jika alamat email kamu pernah sering ditandai spam oleh penerima, sistem akan secara otomatis menganggap email berikutnya juga spam. - Konten Menyesatkan
Judul email yang bombastis tapi tidak sesuai dengan isi bisa membuat sistem menandai email kamu sebagai spam. - Pengiriman Massal
Mengirim email ke banyak penerima sekaligus dalam waktu singkat, terutama tanpa personalisasi, bisa dicurigai sebagai spam. - Pengulangan Konten
Mengirim email yang sama berulang kali tanpa perubahan signifikan juga bisa menimbulkan kecurigaan. - Penggunaan Gambar dan Link Berlebihan
Email dengan banyak gambar atau tautan akan terlihat mencurigakan bagi sistem filter spam. - Alamat IP Bermasalah
Jika IP pengirim pernah digunakan untuk aktivitas mencurigakan, maka semua email dari IP tersebut bisa dianggap tidak aman. - Kurangnya Informasi Kontak
Email tanpa kontak atau alamat pengirim yang jelas juga bisa memicu sistem mengarahkannya ke folder spam.
Tips Agar Email Tidak Masuk ke Spam
Lelah melihat email pentingmu masuk ke folder spam? Berikut beberapa tips sederhana agar email yang kamu kirim tetap masuk ke inbox:
- Hindari trigger words yang terlalu promosi.
- Gunakan huruf kapital dan karakter khusus secara bijak.
- Hindari melampirkan file yang tidak perlu.
- Jangan terlalu banyak menyisipkan gambar atau link.
- Baca ulang email untuk memastikan isinya relevan dan bebas kesalahan.
- Minta penerima menambahkan alamat email kamu ke dalam white list.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, risiko email penting kamu tersesat di folder spam bisa diminimalkan.
Baca juga:
UB Tampilkan Inovasi Kampus AI di Forum Internasional 12 Negara
Mengenali karakteristik spam email dan memahami bagaimana sistem filter bekerja adalah langkah awal untuk mengamankan komunikasi digital. Di era digital yang semakin kompleks ini, kewaspadaan dalam berkirim email tidak hanya penting bagi keamanan pribadi, tapi juga profesionalitas dalam dunia kerja.
Jadi, sebelum menekan tombol kirim, pastikan email kamu sudah lolos dari jebakan-jebakan yang bisa membuatnya nyasar ke spam. Bijaklah dalam menyusun konten email, karena satu kesalahan kecil bisa membuat pesanmu tak pernah sampai ke mata pembacanya. (nid)