Kanal24, Malang – Pemilihan dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) periode 2025-2029 bukan sekadar ajang kontestasi, tetapi juga menjadi momen harapan besar bagi seluruh sivitas akademika. Termasuk Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB), Prof. Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT., IPU., ASEAN Eng., yang memberikan catatan kritis terkait tantangan dan harapan untuk kepemimpinan mendatang di FT UB.
“Saya melihat tantangan dari waktu ke waktu semakin berat. Membawa institusi fakultas menjadi sistem pendukung bagi universitas dalam meningkatkan kinerja secara keseluruhan adalah pekerjaan yang tidak mudah,” ungkapnya saat hadir di Pemaparan Program Kerja Bakal Calon Dekan FT UB Periode 2025-2029.
Baca juga : Persaingan Demokrasi FT UB Memanas, Bacadek Paparkan Program Kerja
Prof. Pitojo mengapresiasi para bakal calon dekan (bacadek) yang hadir, menurutnya para bacadek memiliki program unggulan masing-masing. Namun, ia menekankan pentingnya eksekusi nyata dari program-program yang telah dipaparkan. “Yang terpenting adalah bagaimana program ini dieksekusi secara nyata setelah mereka terpilih. Keputusan yang diambil harus mencerminkan komitmen mereka untuk memajukan fakultas,” tambahnya.
Salah satu tantangan besar yang disoroti Prof. Pitojo adalah kondisi laboratorium di FT UB. Dengan lebih dari 60 laboratorium yang ada, banyak alat yang sudah usang dan perlu diperbarui. “Mahasiswa di lapangan membutuhkan alat-alat modern agar siap menghadapi dunia kerja. Kita tidak boleh membiarkan mereka belajar dengan alat yang tidak relevan dengan kondisi industri saat ini,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, ia menyarankan kolaborasi yang lebih erat dengan alumni dan mitra industri. “Kolaborasi dan dukungan alumni bisa menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan anggaran. Kita harus mencari cara inovatif untuk mengatasi keterbatasan ini,” tegas mantan Dekan FT ini.
Selain membahas tantangan teknis, Prof. Pitojo menekankan pentingnya memastikan kesejahteraan dosen tanpa membebani mereka dengan administrasi yang rumit. “Idealnya, dosen harus merasa nyaman dan mendapatkan kesejahteraan yang layak tanpa terbebani hal-hal administratif. Dekan mendatang perlu memastikan bahwa dosen tidak mengalami kerugian finansial saat menjalankan tugas seperti mengajar, membimbing, atau menguji,” ungkapnya.
Baca juga : Prof. As’ad Munawir: Senat FT UB Jamin Pemilihan Dekan Berbasis Aspirasi Sivitas
Ia juga menambahkan, “Pengelolaan anggaran harus menjamin dosen mendapatkan hak mereka dengan baik dan tanpa kerumitan. Administrasi harus disesuaikan tanpa melanggar aturan yang ada. Dengan begitu, dosen dan karyawan akan merasa nyaman dan terlindungi, menjadikan fakultas ini rumah besar yang hangat hingga akhir karier mereka.”
Prof. Pitojo berharap bahwa dekan yang terpilih nantinya mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman, inklusif, dan penuh kebersamaan. “Saya ingin kepemimpinan mendatang bisa mengayomi semua elemen di fakultas ini, menjadi pemimpin yang guyub, dan mampu menjadikan FT UB tempat yang nyaman bagi semua,” ujarnya.
Ia pun menutup dengan nada optimistis, “Saya yakin para calon ini memiliki komitmen tinggi untuk membawa fakultas ini menjadi lebih baik. Nanti kita lihat bersama di bilik suara,” pungkasnya dengan senyum.(din)