Malang, 19 Mei 2025 — Dalam gelaran “Shine with Sunsilk Campus to Campus 2025” yang berlangsung pada Senin (19/5/2025) di Aula Gedung B, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, Anelies Praramadhani, seorang public speaker dan content creator, menyampaikan pentingnya membangun personal brand yang otentik dan sesuai dengan keunikan diri masing-masing.
Mengangkat tema “Crafting Your Unique Identity, Building a Strong Personal Brand!”, Anelies memulai sesinya dengan mengajak para mahasiswa untuk mengenali diri mereka lebih dalam.
“Pertama-tama, kita harus kenal dengan diri sendiri. Tanyakan, aku ini siapa? Apa kekuatanku? Apa keunikanku? Apa yang bisa aku bagikan kepada dunia agar orang lain bisa mendapatkan sisi positif dari diriku?” ungkap Anelies.
Baca juga : Shine with Sunsilk Dorong Mahasiswa Bangun Identitas yang Kuat
Ia menekankan bahwa personal branding dimulai dari kesadaran akan potensi dan karakter unik yang dimiliki seseorang. Menurutnya, membangun identitas bukan berarti mengikuti semua tren yang ada, namun memilih tren yang selaras dengan kepribadian dan nilai-nilai pribadi.
“Kita bisa kok mengikuti tren, tapi tetap dengan gaya kita sendiri. Yang penting adalah menganalisis dulu, apakah tren tersebut cocok dengan citra personal brand kita. Misalnya, apakah kita ingin terlihat profesional atau fun di media sosial? Selama tidak merugikan orang lain, sah-sah saja untuk menyesuaikan tren dengan cara kita sendiri,” jelasnya.
Terkait media sosial, Anelies menegaskan bahwa platform digital hanyalah alat. Yang lebih penting adalah bagaimana seseorang menggunakannya secara bijak.
“Media sosial hanyalah alat. Kuncinya ada pada kita, bagaimana memanfaatkannya untuk belajar, berbagi ilmu, dan membangun citra diri. Konsistensi memang tantangan, tapi kita bisa bertanya pada diri sendiri: kalau aku berhenti sekarang, lima tahun ke depan aku akan berada di mana?” katanya.
Menurutnya, tantangan terbesar generasi muda, khususnya Gen Z, bukan hanya soal exposure di media sosial, tapi bagaimana tetap fokus, konsisten, dan konstruktif dalam menggunakan platform tersebut untuk hal-hal positif.
“Menjadi Gen Z adalah anugerah. Kita hidup di era ketika media sosial sedang berada di puncaknya. Maka, gunakan itu untuk membangun sesuatu yang bermakna. Edukasi, berbagi ilmu, dan membantu orang lain adalah cara kita membentuk kepercayaan diri yang kuat,” tutup Anelies. (Zid/Din)