KANAL24, Malang – Owner minuman coklat Cokelat Klasik, Martalinda Basuki mengajak mahasiswa vokasi yang hadir pada Creanomic 2019 (6/11/2019) untuk memiliki mindset pengusaha pada apapun profesi yang dipilih nanti. Mindset ini penting, agar mahasiswa bisa berpikiran bahwa sukses dan kaya bukan hanya soal materi tetapi juga kebermanfaatan kepada masyarakat.
Perempuan kelahiran Jayapura ini, merupakan alumni dari FIA UB. Sejak semester 4 atau tahun 2011, Lala sapaan akrabnya sudah mulai berbisnis, dengan membuka cafe di Kota Kediri. Akan tetapi, bisnis tersebut mengalami kebangkrutan pada tahun 2014.
Jatuh bangun yang Ia alami, membuatnya terus bertekad untuk menjadi seorang pengusaha yang merupakan cita-cita masa kecilnya. Ia menemukan formula baru yang menjadi cikal bakal Cokelat Klasik. Bermula dari satu gerobak di depan kampus FIA UB. Saat ini, Lala telah memiliki lebih dari 300booth yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sejumlah prestasi telah diraihnya. Antara lain Wirausaha Baru Bank Indonesia (2012), lolos Program Mahasiswa Wirausaha (2013), Winner 1st Indonesian Brand Everywhere Apindo (2013)dan Runner Up Wirausaha Muda Mandiri dari Bank Mandiri (2014).
Saat ini, ia berfokus pada pengembangan cafe Cokelat Klasik. Saat ini sudah ada Cokelat Klasik Joyoagung, Cokelat Klasik Kota Batu, Cokelat Klasik Dieng, Cokelat Klasik Sulfat, Ada dua Cokelat Klasik Cafe Bali, dan Cokelat Klasik Cafe Kediri. Juga ada beberapa mini kafe yang tersebar di sejumlah daerah.
Untuk menyebarkan virus wirausaha, dia juga banyak mengisi seminar atau kelaskewirausahaan. Baik skala lokal maupun regional. Istri M. Syahid Fauza dan ibu dari Alrheyna Fauza ini juga kerap menjadi pembicara untuk acara yang digelar Bank Indonesia atau Bank Mandiri.
Selain itu, Lala juga memiliki komunitas IG-B Sharing di WhatsApp. Ini adalah wadah agar para follower di instagramnya bisa berdiskusi dengannya. Secara rutin, Lala juga memiliki kelas sharing session yang digelar tiap minggu ketiga di hari rabu setiap bukannya. Sharing session ini digelar di Cokelat Klasik Joyoagung yang membahas tentang bisnis.
“Kita memang tidak pernah dapat merubah masa lalu dan memilih masa depan, karena semua atas takdir dan kehendak Allah SWT. Tapi kita selalu dapat untuk berupaya merencanakan apa yang ingin kita lakukan untuk sebuah pencapaian,” pungkasnya. (meg)