Kanal24, Malang – Suasana keakraban dan semangat lintas budaya menyelimuti Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) pada Minggu (08/06/2025). Dalam rangka peringatan Idul Adha 1446 H, untuk pertama kalinya, sejumlah mahasiswa asing UB terlibat aktif dalam seluruh rangkaian prosesi pemotongan dan pendistribusian hewan qurban. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wujud ibadah, tetapi juga ajang interaksi dan penguatan inklusivitas di lingkungan kampus yang multikultural.
Di bawah koordinasi Takmir Mushola Baitul ‘Alim FIA UB yang diketuai oleh Prof. Dr. Abdullah Said, M.Si., perayaan Idul Adha tahun ini berhasil mengumpulkan 5 ekor sapi dan 3 ekor kambing. Hewan qurban tersebut merupakan partisipasi dari berbagai elemen civitas academica, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, anggota Ikatan Alumni (IKA) FIA, hingga warga umum.
Baca juga:
Mahasiswa FIA UB Belajar Public Relations dari Pakar AS

Inisiatif dan Sambutan Positif
Ide pelibatan mahasiswa asing ini dicetuskan oleh Aulia Luqman Aziz, M.Pd., Coordinator of Partnership for South East Asia and Africa di UPT International Academic Affairs (International Office) UB, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Peringatan Idul Adha di FIA UB. Inisiatif ini bermula dari keluhan yang disampaikan oleh Mohammed AlHadi Ibrahim Bosha Ahmed, Ketua International Student Organization (ISO) UB, seorang mahasiswa program doktoral Biologi asal Sudan.
“Sebelumnya, mahasiswa asing yang tinggal di asrama internasional UB belum pernah sekalipun menerima daging qurban, apalagi berkesempatan untuk terlibat langsung dalam prosesnya,” ungkap Bosha. Curhatan Bosha inilah yang kemudian mendorong Aulia untuk mengusulkan pelibatan mereka dalam kegiatan takmir Idul Adha, sebuah gagasan yang disambut positif oleh dekanat FIA UB dan seluruh panitia pelaksana.
Pengalaman Nyata dan Penguatan Bahasa
Enam mahasiswa asing dengan antusias turut serta dalam setiap tahapan proses qurban. Di halaman parkir Gelanggang Prestasi FIA UB, mereka terlihat aktif bekerja sama dengan panitia lainnya, mulai dari memotong, menimbang, hingga membungkus daging qurban. Daging-daging tersebut kemudian didistribusikan kepada para penerima, termasuk 20 mahasiswa asing UB lainnya yang tinggal di asrama mahasiswa internasional UB.
Partisipasi aktif ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung mengenai tradisi Idul Adha di Indonesia, tetapi juga menjadi sarana efektif untuk memperkuat kemampuan berbahasa Indonesia mereka. “Kami ingin mahasiswa asing tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut berkontribusi dalam kegiatan kampus, berinteraksi dengan warga kampus lainnya, dan sekaligus memperkuat kemampuan berbahasa Indonesia mereka,” tambah Bosha, menekankan pentingnya interaksi ini.

Baca juga:
Pemungutan Suara FIA UB: Prof. Hamidah Nayati Utami Unggul dengan 46 Suara
Apresiasi dan Inklusivitas Berkelanjutan
Prof. Abdullah Said menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keterlibatan mahasiswa asing ini. “Kami sangat terbuka bagi siapa saja, khususnya kaum Muslimin di lingkungan kampus, yang ingin terlibat dalam berbagai kegiatan takmir. Keterlibatan mahasiswa asing tentu menjadi warna tersendiri bagi kegiatan kami,” ujarnya.
Prof. Abdullah juga menambahkan bahwa Takmir Mushola Baitul ‘Alim telah memiliki rekam jejak dalam melibatkan mahasiswa asing. Sebelumnya, mereka juga pernah menjadi penceramah dalam kegiatan pengajian menjelang berbuka puasa di bulan Ramadan lalu.
Melalui kegiatan semacam ini, diharapkan hubungan antar warga kampus UB, baik dari kalangan domestik maupun internasional, semakin erat dan harmonis. Momen Idul Adha tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga sarana efektif untuk memperkuat nilai-nilai inklusivitas dan kebersamaan di lingkungan kampus multikultural seperti Universitas Brawijaya. (nid)