KANAL24, Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) akan mengucurkan investasi sebesar USD2,68 miliar untuk pengembangan energi bersih panas bumi. Program pengembangan ini masuk dalam rencana jangka panjang 2021 sampai dengan 2026.
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu, mengatakan bahwa Indonesia memiliki 40 persen dari potensi panas bumi di dunia atau setara 29 ribu MW. Namun, saat ini baru sekitar 6 persen dari potensinya di Indonesia yang telah digarap. Untuk mendorong penggunaan energi bersih ini maka diperlukan investasi yang cukup besar.
Selain itu, PGE juga akan menggarap 2 wilayah kerja baru sehingga kapasitas terpasang own operation PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi) akan melesat hampir 2 kali lipat dari 672 MW menjadi 1.112 MW. Dengan demikian PGE optimis dapat meningkatkan cadangan menjadi 2.175 MW dan produksi listrik menjadi 7.455 GWh.
“Sebagai BUMN , Pertamina memiliki peran strategis untuk keberlangsungan suplai energi nasional. Salah satunya dengan terus berupaya menjamin ketersediaan energi baik dari sumber minyak dan gas bumi, maupun pengembangan sumber energi baru terbarukan,” kata Darmawan Samsu di Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Menurut Dharmawan, dari total kapasitas terpasang saat ini, pemanfaatan energi panas bumi tersebut berpotensi dapat menerangi 1.344.000 rumah dan menghemat cadangan devisa migas sekitar 31.785 BOEPD serta pengurangan emisi sebesar 3,4 ton CO2 per tahun. Hal yang penting lainnya dengan memaksimalkan potensi yang ada dapat memberikan kontribusi kepada penerimaan negara sebesar 34 persen dari net operating income PGE.
Dharmawan juga menambahkan bahwa hal itu akan turut berkontribusi langsung kepada penerimaan daerah melalui pemberian bonus produksi yang ditransfer langsung ke kas daerah sebesar 1 persen dari pendapatan kotor untuk penjualan uap dan 0,5 persen dari pendapatan kotor untuk penjualan listrik.
“Kami akan terus meningkatkan produksi dan mengupayakan potensi panas bumi yang melimpah di Indonesia untuk mewujudkan ketahanan energi nasional di masa depan,” imbuh Dharmawan.
Dharmawan menjelaskan, sebagai BUMN yang mengembang tugas mengelola energi nasional, Pertamina berharap panas bumi menjadi andalan masa depan energi Indonesia. Menurutnya, panas bumi memiliki banyak keunggulan, yakni tidak menyebabkan pencemaran, tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan gas cairan atau material beracun lain.
“Uap air bertekanan tinggi yang dihasilkan dari eksploitasi panas bumi menjadi sumber energi untuk menggerakkan turbin penghasil tenaga listrik dan tidak menyebabkan pencemaran,” pungkasnya. (sdk)