Kanal 24, Jakarta –Indonesia resmi menjadi tuan rumah SEA Deaf Games II 2025. Melalui Perhimpunan Olahraga Tuna Rungu Indonesia (Porturin), ajang olahraga bergengsi bagi atlet Tuli se-Asia Tenggara ini akan digelar pada 20–26 Agustus 2025 di Jakarta.
Sebanyak 11 negara ASEAN dijadwalkan berpartisipasi. Kehadiran Indonesia sebagai tuan rumah menegaskan komitmen dalam memajukan olahraga yang inklusif dan memberikan ruang setara bagi seluruh atlet, termasuk penyandang disabilitas Tuli.
Baca juga:
Tiga Kesalahan Gym yang Bikin Gagal Total

DNIKS Dukung Penuh Kesuksesan Ajang Internasional
Dukungan terhadap penyelenggaraan ini tidak datang sendirian. Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) menyampaikan komitmennya untuk bersinergi bersama Porturin dalam menyukseskan SEA Deaf Games 2025.
“Ini ajang internasional yang membawa nama Indonesia, DNIKS, dan Porturin. Sudah sepatutnya kita dukung penuh. DNIKS siap membantu kelancaran komunikasi dan surat menyurat dengan berbagai pihak terkait,” ujar Sudarto, Sekretaris Jenderal DNIKS, saat menerima delegasi Porturin di Kantor DNIKS, Selasa (1/7/2025).
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Waketum DNIKS Zarman Syah, Ketua Bidang Komunikasi dan Digital A. Eko Cahyono, Ketua Harpalis Alwi, dan Wasekjen Tetrie AW. Sementara dari pihak Porturin hadir Sekjen Laura, Wakil Ketua Gheska Prahara, Wakil Bendahara Myrna Mustika Sari, Humas Rahma Yanti, dan Wakil Sekretaris Panitia Tolibul Hadi, serta Sekretaris ADSF Irdanely.
Dari Medali hingga Misi Inklusi
DNIKS juga berharap agar Indonesia tak hanya sukses sebagai tuan rumah, tetapi juga mampu mencetak prestasi. “Kami mendorong Porturin untuk menyiapkan atlet-atlet berprestasi yang bisa membanggakan Indonesia dengan meraih medali emas,” tambah Sudarto.
Senada dengan itu, Waketum DNIKS Zarman Syah menyampaikan pentingnya perhatian dari pemerintah terhadap para atlet Tuli. “Mereka tidak boleh dipandang sebelah mata. Mereka harus diberdayakan dan mendapatkan akses setara agar dapat menjadi inspirasi,” ujarnya.
Jakarta Jadi Tuan Rumah, Enam Cabor Dipertandingkan
Wakil Sekretaris Panitia SEA Deaf Games 2025, Tolibul Hadi, menyebut Jakarta dipilih sebagai lokasi utama karena dinilai strategis dari segi infrastruktur dan aksesibilitas. Ada enam cabang olahraga yang akan dipertandingkan, yaitu:
● Atletik
● Bulu tangkis
● Bowling
● Catur
● Futsal
● Tenis meja
Sejumlah venue di Jakarta akan digunakan, di antaranya:
● GOR Kemayoran untuk bulu tangkis
● Hotel Ibis Mangga Dua untuk catur
● ANFA Arena Kelapa Gading untuk futsal
● Artha Gading Bowling Center untuk bowling
● Gelanggang Jakarta Pusat untuk tenis meja
Rangkaian acara akan dimulai dengan upacara pembukaan pada 21 Agustus, diikuti pertandingan hingga 25 Agustus, dan ditutup pada malam yang sama.
“Meski masih ada tantangan, seperti kurangnya perhatian dari beberapa pihak, kami percaya bahwa dengan dukungan DNIKS, Kemenpora, dan masyarakat, SEA Deaf Games 2025 bisa berlangsung dengan lancar dan membanggakan,” ujarnya.
Ajang ini bukan hanya menjadi ruang untuk bertanding, tetapi juga wadah yang memperkuat posisi komunitas Tuli sebagai bagian yang aktif dan berdaya dalam kehidupan sosial, budaya, dan olahraga.
Baca juga:
Komunikasi Inklusif di Media Sosial: Mewujudkan Ruang Digital yang Setara
Dengan ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah SEA Deaf Games 2025, dunia menyaksikan komitmen negeri ini dalam menciptakan ruang yang adil dan setara bagi semua. Melalui sinergi Porturin, DNIKS, Kemenpora, dan berbagai mitra, ajang ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam sejarah olahraga inklusif Indonesia.(Han/Nid)