Kanal24, Malang – Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, menjadi tempat penerapan nyata konsep circular economy atau ekonomi sirkular dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB), Kamis (10/07/2025).
Dipimpin oleh Dr. Eng. Zefry Darmawan, ST., MT., kegiatan ini mengangkat tema besar ekonomi sirkular dengan sasaran utama rumah tangga di lingkungan Kelurahan Arjosari. Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk lebih sadar terhadap potensi ekonomis dari sampah rumah tangga yang selama ini dianggap tak berguna.
Baca juga:
MMD UB Edukasi Global Citizenship dan Pengelolaan Sampah

“Setiap rumah tangga pasti menghasilkan sampah setiap hari, dan ini menjadi masalah lingkungan yang serius. Lewat pendekatan circular economy, kami ingin membantu masyarakat untuk mengurangi produksi sampah dan juga menggunakan kembali sampah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai,” ujar Dr. Zefry dalam sesi penyuluhan kepada warga.
Dalam pelaksanaannya, tim pengabdian memberikan dua unit mesin pencacah sampah organik kepada masyarakat Kelurahan Arjosari. Mesin ini diharapkan mampu membantu warga mengolah sampah organik seperti daun kering, sisa sayuran, atau sampah dapur lainnya menjadi kompos. Kompos ini bisa digunakan sebagai penyubur tanaman dalam kegiatan urban farming maupun dijual kembali sebagai produk bernilai ekonomis.
Dr. Zefry juga menegaskan bahwa kegiatan ini memberikan alat dan juga pemberian pengetahuan dan kesadaran. “Kami berharap masyarakat sadar bahwa konsep circular economy bisa diterapkan bahkan di level rumah tangga. Sampah yang semula tidak memiliki nilai bisa diubah menjadi produk yang bermanfaat dan bahkan meningkatkan pendapatan keluarga,” lanjutnya.
Program ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang sebelumnya telah dilaksanakan di Kelurahan Kiduldalem. Di tahun 2025 ini, Kelurahan Arjosari dipilih sebagai lokasi berikutnya dengan tujuan memperluas dampak ekonomi sirkular di wilayah Kota Malang.

Baca juga:
Pelatihan Komposting Arjosari Wujudkan Lingkungan Minim Sampah
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga, termasuk perangkat kelurahan. Warga yang hadir, sebagian besar dari kalangan ibu rumah tangga dan kader lingkungan, tampak antusias mengikuti penyuluhan dan praktik penggunaan mesin pencacah. Dalam jangka panjang, diharapkan kegiatan ini mampu menjadi titik awal perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah.
Lurah Arjosari, Sativana Sari, ST., yang juga hadir dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi yang dilakukan antara perguruan tinggi dan pemerintah kelurahan. “Kami merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Kita mendapatkan alat dan juga ilmu dan teknologi tepat guna yang bisa langsung dimanfaatkan warga,” ujarnya.
Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, konsep circular economy kini tidak lagi sekadar teori. Kelurahan Arjosari menjadi contoh nyata bagaimana upaya kecil dalam mengelola sampah bisa berdampak besar bagi lingkungan dan kesejahteraan warga. (nid/tia)