Kanal 24, Malang – Puluhan siswa kelas V SDN 02 Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, mengikuti edukasi pengelolaan sampah organik pada Rabu (16/7/2025). Kegiatan ini diadakan oleh dosen Universitas Brawijaya bersama Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 7 UB sebagai bentuk kontribusi dalam membangun kesadaran lingkungan sejak usia dini.
Tim dosen pengabdian masyarakat UB yang diketuai oleh Dr. Rizka Amalia, S.K.Pm., M.Si. dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dengan anggota Alia Fibrianingtyas, S.P., M.P., Imaniar Ilmi Pariasa, S.P., M.P., Mahfudlotul `Ula, S.E., M.Si. melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian yang berjudul “Model Gerakan Pengelolaan Sampah Dari Bawah: Sinergi Edukasi, Aksi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan Desa”
Belajar Membuat Kompos dari Botol Bekas
Siswa diajak membuat komposter mini menggunakan botol air mineral bekas. Mahasiswa dari MMD Kelompok 7 memandu proses mulai dari pemilahan sampah organik, pengisian bahan kompos, hingga cara merawatnya agar bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.
Ferdi Satria Ramadhan, salah satu mahasiswa yang menjadi fasilitator, menjelaskan materi dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami. Siswa juga diajak menghias botol masing-masing dan memberi nama kelompok bertema planet seperti Mars, Venus, dan Jupiter untuk menambah semangat belajar.
“Kami ingin anak-anak terbiasa mengelola sampah sejak dini, supaya mereka bisa praktik langsung di rumah,” ujar Ferdi.
Seru, Ada Kuis dan Penghargaan
Untuk menguji pemahaman siswa, tim juga mengadakan kuis seputar materi lingkungan. Tiga siswa dengan nilai terbaik yaitu Zaira, Zaqi, dan Guntur mendapatkan medali sebagai bentuk apresiasi. Anak-anak tampak gembira dan termotivasi mengikuti kegiatan sampai akhir.
“Senang banget bisa belajar hal baru dan dapat medali. Ternyata sampah bisa jadi pupuk,” kata Zaira, siswa kelas V.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Kegiatan ini menjadi bagian dari pengabdian yang mengedepankan pembelajaran aktif, kolaboratif, dan menyenangkan. Melalui pendekatan sederhana, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung yang bisa diterapkan di lingkungan rumah.
Tim MMD UB berharap kegiatan ini menjadi awal dari gerakan pengelolaan sampah yang lebih luas, tidak hanya di sekolah tetapi juga di tingkat keluarga. Edukasi semacam ini diharapkan terus berkembang agar anak-anak tumbuh dengan kebiasaan mencintai dan menjaga lingkungan.(Han)