Malang, Kanal24 – Semangat cinta tanah air dan penguatan karakter kebangsaan terus digaungkan oleh generasi muda. Salah satunya melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digelar oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) di Dusun Wonosari, Kabupaten Malang.
Kelompok 22 PKM FH UB hadir di SDN 2 Wonosari untuk menggelar program edukasi bertajuk “Edukasi Dini: Pengembangan Jiwa Pancasila dan Penguatan Kewarganegaraan”, Senin (14/7/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa kelas 3 dan 4.
Kegiatan berlangsung meriah sekaligus edukatif. Mahasiswa FH UB memfokuskan kegiatan pada penyampaian nilai-nilai Pancasila serta pemahaman dasar tentang kewarganegaraan. Materi disampaikan melalui metode interaktif dan menyenangkan agar mudah diterima oleh anak-anak sekolah dasar.
Mahasiswa tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang aktif dan kolaboratif. Sesi pembelajaran dikombinasikan dengan permainan edukatif, kuis cerdas cermat, dan fun games di luar kelas. Siswa dibagi dalam empat kelompok dan diajak untuk menjawab soal-soal terkait nilai kebangsaan, kemudian mengikuti pos permainan yang menguji kerja sama dan kreativitas.

Kepala SDN 2 Wonosari, Rodhy Subiyanto, mengapresiasi kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya penguatan karakter sejak usia dini di tengah tantangan era digital saat ini.
“Anak-anak zaman sekarang banyak yang kecanduan gadget. Saya harap mereka dapat diberikan edukasi agar mengurangi penggunaan gadget, terutama penggunaan media sosial dan konten-konten yang dapat mendegradasi moral,” ujarnya saat ditemui usai kegiatan.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi terkait tindakan perundungan yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.
“Hal penting lain yang perlu ditekankan kepada para siswa adalah terkait larangan untuk melakukan tindakan bullying,” tegas Rodhy.
Menurut Rodhy, pendekatan seperti yang dilakukan mahasiswa FH UB sangat tepat, karena dikemas dalam suasana menyenangkan namun tetap mendalam dalam penyampaian pesan.
Di kelas 3, siswa dibimbing oleh Sharlene Belinda Wihardjo dan Syarifah Riza Khadijah. Mereka menyampaikan materi tentang lima sila dalam Pancasila dengan menggunakan gambar, lagu, dan tanya jawab sederhana. Di kelas 4, Andrean Agus Budiyanto dan Wildan Mukholladun menyampaikan materi seputar kewarganegaraan dengan pendekatan partisipatif, menekankan pentingnya peran warga negara dalam kehidupan berbangsa.
Kegiatan ini juga menjadi sarana mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah ke dalam konteks sosial yang nyata. Mereka belajar membangun komunikasi, memahami dinamika masyarakat, serta merancang program yang memiliki kebermanfaatan langsung.
Program ini dirancang untuk mendorong pembentukan karakter siswa yang kuat dan berakar pada nilai-nilai nasionalisme. Dengan demikian, siswa dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Penguatan karakter di jenjang pendidikan dasar dipandang sebagai salah satu kunci penting untuk membangun masa depan bangsa. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini diharapkan bisa direplikasi di sekolah lain, terutama di wilayah pinggiran yang belum banyak mendapat akses kegiatan pendidikan karakter.
Kegiatan PKM FH UB ini juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam aspek pendidikan berkualitas (tujuan 4) dan perdamaian, keadilan serta kelembagaan yang tangguh (tujuan 16). Melalui kegiatan ini, mahasiswa menjadi agen perubahan yang turut serta dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul dan berintegritas.(Din/Shr)