Kanal 24, Malang – Mahasiswa Universitas Brawijaya yang tergabung dalam Kelompok 18 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) menggelar program literasi bertajuk EduPlay Literasi: Bermain dan Belajar Lewat Cerita di SD Negeri Losari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (16/7/2025) ini ditujukan untuk siswa kelas 5 dan menjadi bagian dari upaya membangun budaya membaca sejak dini dengan cara menyenangkan.
Program ini muncul sebagai respons atas rendahnya minat baca di kalangan anak-anak Indonesia. Banyak siswa sekolah dasar belum terbiasa membaca mandiri, apalagi memahami isi bacaan secara mendalam. Melalui pendekatan yang ekspresif dan komunikatif, mahasiswa MMD berupaya mengubah anggapan bahwa membaca adalah kegiatan membosankan.
Belajar Sambil Bermain dan Bercerita
Rangkaian acara dikemas dalam tiga tahap utama: storytelling interaktif, membaca buku cerita secara mandiri, dan penampilan ekspresif membaca ulang cerita. Masing-masing tahapan dirancang untuk melatih pemahaman bacaan sekaligus kepercayaan diri siswa dalam berbicara di depan umum.
Cerita “Malin Kundang” menjadi pembuka sesi dengan gaya bercerita yang ekspresif. Mahasiswa membacakan dengan intonasi dan mimik tokoh, sambil mengajak siswa menirukan suara karakter dan menebak alur cerita. Suasana kelas menjadi lebih hidup dan interaktif.
Setelah itu, siswa dibagikan buku cerita bergambar yang berisi nilai-nilai seperti kejujuran, kerja sama, dan toleransi. Mereka diminta membaca mandiri dan menuliskan pesan moral dari cerita yang dibaca. Kegiatan ini menjadi sarana refleksi untuk memahami makna bacaan secara personal.

Panggung Mini untuk Anak-Anak
Sesi “Tampil Ceritamu” menjadi bagian paling seru dari kegiatan. Siswa diberi kesempatan membacakan ulang cerita pilihan mereka dengan gaya masing-masing. Ada yang menirukan suara hewan, membuat gerakan lucu, hingga melibatkan teman untuk memerankan tokoh tambahan. Aktivitas ini membuktikan bahwa literasi bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan mendorong keberanian anak.
“Biasanya aku malu kalau harus baca di depan teman-teman, tapi tadi aku senang karena boleh pakai gaya sendiri. Ternyata seru juga bercerita di depan kelas,” tutur Naila, salah satu siswi kelas 5 yang membacakan ulang cerita “Ibu Sapi yang Jujur
Sudut Baca Baru yang Ramah Anak
Selain kegiatan di kelas, mahasiswa juga menghadirkan fasilitas baru berupa sudut baca sebagai bagian dari program EduPlay Literasi. Rak buku disusun rapi di sudut kelas dengan dekorasi warna-warni dan kategori cerita yang mudah dipahami anak. Area duduk juga dibuat nyaman agar siswa merasa betah membaca.
Sudut baca ini dirancang menjadi ruang belajar alternatif yang dapat digunakan kapan saja baik oleh guru saat proses belajar, maupun siswa saat istirahat. Dengan kemudahan akses dan tampilan menarik, diharapkan sudut baca ini mampu memicu lahirnya kebiasaan membaca mandiri di kalangan siswa.
Di akhir kegiatan, mahasiswa mengadakan refleksi bersama. Siswa diminta menyebutkan pesan moral yang mereka pelajari. Sebagian besar menyebutkan nilai seperti “jangan serakah”, “harus berkata jujur”, dan “saling membantu itu penting”. Aktivitas ini menandakan bahwa siswa tidak hanya membaca, tetapi juga memahami dan menghayati isi cerita.
Program ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas. Mahasiswa MMD berharap program ini bisa menginspirasi sekolah lain untuk mengembangkan kegiatan literasi yang lebih kreatif dan inklusif.
EduPlay Literasi menjadi bukti bahwa pendekatan yang komunikatif, sederhana, dan menyenangkan dapat menjadi pintu masuk penting untuk meningkatkan budaya membaca anak-anak. Dengan dukungan lingkungan yang ramah dan fasilitas sederhana, anak-anak bisa belajar membaca tidak hanya dengan kepala, tapi juga dengan hati.(Han)