Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Ketimpangan Dagang RI-AS: Diplomasi Minim Visi dan Kajian

Einid Shandy by Einid Shandy
July 28, 2025
in Ekonomi, Perspektif, Politik
6
Ketimpangan Dagang RI-AS: Diplomasi Minim Visi dan Kajian

Presiden RI Prabowo dan Presiden AS Donald Trump (*)

22
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang — Kesepakatan perdagangan terbaru antara Indonesia dan Amerika Serikat memantik diskusi hangat di kalangan akademisi dan pengamat politik luar negeri. Perjanjian yang menetapkan tarif timbal balik itu dinilai memperlihatkan ketimpangan posisi tawar Indonesia dalam percaturan diplomasi ekonomi global.

Pengamat politik luar negeri Universitas Brawijaya, Adhi Cahya Fahadayna, S.Hub.Int., M.S., menyebut bahwa Amerika Serikat masih sulit dinilai sebagai mitra dagang yang benar-benar reliabel. “Amerika memandang Indonesia belum konsisten menentukan sikap dalam perdagangan internasional. Karena itu, tarif yang mereka terapkan relatif tinggi, sementara kita justru memberi banyak kelonggaran,” jelas Adhi dalam wawancara bersama Kanal24, Jumat (25/07/2025).

Baca juga:
Di Balik 8 Pilar Dagang AS-Indonesia: Diplomasi, Tekanan, atau Kompromi?

Ketimpangan Tarif dan Dampaknya bagi Industri Nasional

Dalam kesepakatan terbaru, Amerika Serikat masih menerapkan tarif hingga 19 persen untuk produk Indonesia. Sebaliknya, Indonesia membuka hampir semua produknya dengan tarif 0 persen. Menurut Adhi, situasi ini menguntungkan pihak luar, namun merugikan sektor industri dalam negeri.

“Secara industri, kita belum bisa mencukupi kebutuhan esensial sehari-hari. Akibatnya, ketergantungan terhadap barang impor, khususnya produk elektronik, sangat tinggi. Barang-barang itu dijual dalam bentuk jadi dengan harga mahal, sehingga keuntungan besar justru diraih perusahaan-perusahaan impor,” ungkapnya.

Ia menambahkan, keterbatasan kapasitas produksi membuat Indonesia berada pada posisi terdesak dalam negosiasi. “Mau tidak mau, pemerintah terpaksa menyetujui skema yang sebenarnya merugikan, karena kita tidak punya banyak pilihan,” lanjutnya.

Kapasitas Diplomasi yang Dinilai Lemah

Adhi menilai akar persoalan tidak hanya terletak pada struktur ekonomi, tetapi juga pada kualitas kepemimpinan diplomasi Indonesia saat ini.

“Menteri Luar Negeri kita sekarang bukan berasal dari lingkungan diplomasi profesional, berbeda dengan pendahulu seperti Marty Natalegawa atau Hassan Wirajuda yang punya kredensial kuat di panggung internasional. Kredensial dan pengalaman itu sangat penting, terutama ketika menghadapi forum negosiasi bilateral yang sarat kepentingan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti orientasi Presiden Prabowo yang hingga kini masih dominan pada agenda domestik. “Belum tampak langkah strategis yang berani dalam bidang politik luar negeri. Keputusan-keputusan besar cenderung diambil tanpa kajian mendalam, sehingga dampak jangka panjangnya kurang terukur,” tegasnya.

Dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Brawijaya (UB), Adhi Cahya Fahadayna, S.Hub.Int., M.S. menanggapi perang Israel dan Hamas (Sukana/Kanal24)

Tantangan Kedaulatan Digital

Selain soal tarif, kesepakatan juga mencakup isu transfer data lintas negara. Menurut Adhi, hal ini berpotensi melemahkan kedaulatan digital Indonesia.

“Jika data pribadi warga bisa diakses perusahaan asing, terutama media sosial, mereka dapat mengetahui detail perilaku konsumsi, mulai dari apa yang kita beli hingga apa yang kita lihat setiap hari. Informasi itu bisa digunakan untuk iklan yang terarah, bahkan manipulatif,” jelasnya.

Ia menambahkan, perlindungan data di Amerika jauh lebih kuat dibandingkan Indonesia. “Poin-poin kesepakatan terkait data digital jarang dijelaskan secara terbuka kepada publik. Padahal ini menyangkut privasi warga negara yang seharusnya dilindungi,” katanya.

Adhi mengingatkan, kelemahan regulasi nasional membuat Indonesia berisiko menghadapi pencurian data dalam skala besar. “Tanpa sistem pengawasan yang kuat, kita akan terus tertinggal dan masyarakat menjadi pihak yang paling dirugikan,” tandasnya.

Perlu Evaluasi Strategi Politik Luar Negeri

Melihat dinamika yang terjadi, Adhi menilai Presiden Prabowo perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi diplomasi dan struktur kepemimpinan di bidang hubungan luar negeri.

“Kita membutuhkan diplomat yang benar-benar punya kapasitas negosiasi internasional dan pengalaman luas. Tanpa itu, Indonesia akan terus kalah posisi dalam perundingan global,” ucapnya.

Ia juga menegaskan pentingnya mengembalikan orientasi politik luar negeri pada kepentingan rakyat. “Kebijakan luar negeri harus mampu menjaga kedaulatan ekonomi dan digital kita. Jangan sampai rakyat dirugikan hanya karena pemerintah ingin cepat mencapai kesepakatan,” imbuhnya.

Baca juga:
Trump Ancam Tarif Impor, Indonesia Kena Imbas BRICS

Refleksi dari Kebijakan Antara AS dan Indonesia

Menurut Adhi, kesepakatan dengan Amerika Serikat ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi pemerintahan Prabowo dalam merumuskan kebijakan luar negeri ke depan.

“Bila diplomasi kita hanya bersifat pragmatis tanpa visi jangka panjang, maka ketimpangan akan terus terjadi. Indonesia akan selalu berada pada posisi defensif, baik dalam urusan ekonomi maupun kedaulatan digital,” pungkasnya.

Ia menutup dengan seruan agar pemerintah berani menempuh langkah yang lebih tegas. “Saatnya kita menegakkan politik luar negeri yang bebas aktif namun juga konsisten, berorientasi jelas, dan benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat,” katanya menegaskan. (nid)

Post Views: 841
Tags: AS-IndonesiaKANAL24kanal24.co.idKebijakan AS-IndonesiaKesepakatan AS-IndonesiaPengamat Politik UBperang dagangPolitik UBPresiden PrabowoPresiden Trumpuniversitas brawijaya
Previous Post

Gencarkan Edukasi Gizi, Tekan Stunting di Desa Dadapan

Next Post

Tembok Edukasi Ceria Warnai SDN Dadapan 02

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
Tembok Edukasi Ceria Warnai SDN Dadapan 02

Tembok Edukasi Ceria Warnai SDN Dadapan 02

Comments 6

  1. Pingback: Malang Bi Youth Tiful 2025 Dorong Generasi Cintai Produk Lokal - Kanal24
  2. Pingback: Trump Ancam India dengan Tarif Tinggi karena Beli Minyak Rusia - Kanal24
  3. Pingback: Membaca Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dari Masa ke Masa - Kanal24
  4. Pingback: Fakta Demo DPR: Ramai di Medsos, Sepi di Lapangan - Kanal24
  5. Pingback: Buruh Gelar Demo 28 Agustus, Tujuh Tuntutan Disuarakan - Kanal24
  6. Pingback: Kenaikan Tunjangan DPR Perlu Evaluasi Serius - Kanal24

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

8
Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

7
Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

7
Milenial dan Gen Z Saatnya Kelola Keuangan dengan Bijak

Milenial dan Gen Z Saatnya Kelola Keuangan dengan Bijak

November 27, 2025
MADFEST UB 2025 Pamerkan Ragam Warna Kreativitas Anak Nusantara

MADFEST UB 2025 Pamerkan Ragam Warna Kreativitas Anak Nusantara

November 27, 2025
Kuatkan Kompetensi Broadcasting, SMKN 1 Bangil Kunjungi UB Medcom

Kuatkan Kompetensi Broadcasting, SMKN 1 Bangil Kunjungi UB Medcom

November 27, 2025
Mencermati Visi Kebijakan Politik Luar Negeri Prabowo

Konflik Syuriah dan Tanfidziyah, Ujian Besar bagi NU

November 27, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
UB Radio 107.5 FM
▶
UB Radio 107.5 FM
UB Radio 107.5 FM
Tap to Play
▶
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini‎
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2025