Kanal24, Malang – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) bertajuk “Riang Gembira Bermain Belajar dan Bertumbuh”. Kegiatan ini dikemas dalam program Kasuari (Kegiatan Selingan PETIS untuk Anak-Anak Bermain Riang Gembira) yang berlangsung pada Minggu (27/07/2025) di Lapangan Utama Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Selain permainan edukatif untuk anak-anak, acara ini juga menghadirkan layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis 9 PETIS yang diikuti ratusan warga dari berbagai kalangan.
Antusiasme Masyarakat Desa Ngabab
Sejak pagi, ratusan warga Desa Ngabab memadati area lapangan untuk mendapatkan layanan kesehatan sekaligus mengajak anak-anak mereka bermain dalam kegiatan selingan edukatif. Kehadiran lebih dari 1.000 mahasiswa FK UB yang terlibat membuat acara berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan.
Baca juga:
FK UB Terjunkan 510 Maba untuk Pengabdian Masyarakat di Pujon

“Kegiatan ini sangat membantu kami. Biasanya untuk periksa kesehatan harus jauh-jauh ke puskesmas atau rumah sakit. Hari ini orang tua saya bisa periksa gratis sekaligus mendapat penjelasan lengkap dari dokter,” ujar Lilik Muzaiyanah, seorang guru SD dan warga setempat. Ia berharap kegiatan serupa bisa terus diadakan setiap tahun agar manfaatnya berkelanjutan.
Temuan Kesehatan di Masyarakat
Dalam pemeriksaan gratis tersebut, tim medis menemukan pola kasus yang masih konsisten dengan data Puskesmas setempat. Menurut penanggung jawab kegiatan, dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc., Sp.D.L.P., Subsp. FOMC, sebagian besar pasien mengalami penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes melitus, dan arthritis. Selain itu, penyakit akut seperti batuk, pilek, serta masalah lambung juga cukup banyak ditemui.
“Banyak warga yang mengatakan sudah lama menunggu layanan seperti ini, terutama pemeriksaan laboratorium yang biasanya mahal. Dari temuan ini terlihat masih tingginya kebutuhan pemeriksaan kesehatan reguler dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan diri,” jelas dr. Nuretha.
Ia menambahkan, hasil dari program PETIS ini akan dilaporkan kepada pihak Puskesmas dan pemerintah desa agar dapat ditindaklanjuti dalam bentuk program berkelanjutan. “Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini saja, tetapi bisa menjadi awal untuk roadmap pengabdian masyarakat jangka panjang, minimal 3 hingga 5 tahun ke depan,” tegasnya.
Dukungan Fakultas dan Komitmen Berkelanjutan
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK UB, dr. Shahdevi Nandar Kurniawan, Sp.S(K), menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian program pengabdian masyarakat mahasiswa baru tahun pertama. “Kami menurunkan lebih dari 50 hingga 100 panitia, dengan dukungan tenaga kesehatan profesional yang terdiri dari 4-5 dokter umum, 3 bidan, serta 2 apoteker. Target kami adalah 300–500 pasien yang dilayani dalam dua sesi, pagi dan siang,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa kegiatan ini tidak hanya fokus pada pengobatan gratis, tetapi juga mendukung program pemerintah dalam menekan angka stunting serta meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat desa.
Baca juga:
Riset FK UB Teliti Efek Kolkisin melalui Jalur Piroptosis
Harapan Akan Keberlanjutan
Kepala Desa Ngabab dalam sambutannya mengapresiasi kontribusi FK UB dan berharap ada kesinambungan program di masa mendatang. Hal senada juga disampaikan warga yang menginginkan kegiatan edukatif lebih banyak diadakan, terutama yang melibatkan anak-anak.
“Anak-anak senang karena ada permainan edukatif, sekaligus belajar hidup sehat. Harapannya tahun depan bisa ditambah variasi kegiatan supaya mereka semakin termotivasi menjaga kesehatan sejak dini,” kata Lilik Muzaiyanah menutup harapannya.
Dengan semangat kebersamaan, kegiatan Kasuari dan pemeriksaan kesehatan gratis PETIS bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga langkah nyata FK UB dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Harapannya, ke depan program ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk mewujudkan kesehatan yang merata. (nid/yor)