Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) bersiap menyambut gelombang mahasiswa baru terbesar dalam sejarah kampus. Melalui Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) bertajuk RAJA Brawijaya 2025, panitia telah menyiapkan rangkaian kegiatan yang akan berlangsung mulai 11 hingga 13 Agustus, dilanjutkan dengan Open House pada 30–31 Agustus mendatang.
Lonjakan Jumlah Mahasiswa Baru
Menurut Arif Hidayat, Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik (DALA) UB, hingga Senin (04/08/2025), tercatat 17.000 mahasiswa baru telah resmi mendaftar ulang. Angka tersebut meliputi 803 mahasiswa Diploma 3, 398 mahasiswa Diploma 4, 15.759 mahasiswa S1, 725 mahasiswa S2, dan 441 mahasiswa S3.
Baca juga:
Kewirausahaan dan AI Jadi Fokus ICASVE 2025

“Secara keseluruhan ada sekitar 25.000 calon mahasiswa yang diterima, namun tingkat daftar ulang rata-rata 80 persen. Yang tidak daftar ulang paling banyak berasal dari jalur Seleksi Mandiri karena sebagian telah diterima di perguruan tinggi lain,” jelas Arif.
Ia juga menegaskan bahwa UB terus memberikan akses bantuan keuangan bagi mahasiswa baru yang membutuhkan melalui sistem daring Si-Dagu UB. “Kami ingin memastikan tidak ada mahasiswa yang tertunda kuliahnya karena kendala biaya,” tambahnya.
Persiapan Intensif Panitia RAJA Brawijaya
Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2025, Amelia Rizky Ramadhan, menyebutkan bahwa persiapan kegiatan sudah masuk tahap akhir. Panitia yang berjumlah 94 mahasiswa telah bekerja intensif dengan menggelar rapat rutin, simulasi, dan gladi bersih.
“Tahun ini ada lonjakan jumlah maba dari sekitar 15 ribu menjadi 17 ribu. Ini tantangan besar, sehingga kami menggunakan sistem cluster untuk memudahkan mobilisasi dan koordinasi selama kegiatan,” ujar Amelia.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Pelaksana, Ruth Gabriella Manik, yang menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa baru.
“Hal pertama yang wajib dijaga adalah kesehatan. Selain itu, mental juga perlu disiapkan untuk menerima ilmu-ilmu baru yang bermanfaat. Kami sudah merancang materi yang bukan sekadar formalitas, tapi benar-benar berdampak bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Sementara itu, Nadia Aulia Tahira dan Tarisha Nurul Hudzwah, dua wakil ketua pelaksana lainnya, menambahkan bahwa panitia telah menyiapkan detail teknis, termasuk perlengkapan wajib seperti name tag, pita kesehatan, dan tas hitam khusus. “Kami ingin memastikan mahasiswa baru merasa nyaman, aman, dan terfasilitasi selama acara berlangsung,” kata Nadia.
Skema PKKMB dan Open House
Rangkaian RAJA Brawijaya 2025 akan diawali dengan Opening Ceremony PKKMB yang digelar secara hybrid, menggabungkan pertemuan langsung dan daring. Pada akhir Agustus, mahasiswa baru juga diwajibkan mengikuti Open House, di mana mereka diperkenalkan pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Forum Daerah (Forda), dan berbagai fasilitas yang tersedia di UB.
“Open House adalah kesempatan emas bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat lingkungan kampus dan memilih wadah pengembangan diri sesuai minat dan bakat,” jelas Tarisha.
Baca juga:
Kabupaten Malang Kukuhkan Komitmen Inklusif Lewat Perda Disabilitas
Harapan UB untuk Generasi Baru
Dengan jumlah mahasiswa baru yang mencapai rekor, Universitas Brawijaya berharap RAJA Brawijaya 2025 menjadi pintu gerbang yang tidak hanya mengenalkan kampus, tetapi juga membentuk karakter dan semangat akademik.
“UB ingin melahirkan generasi muda yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing global. RAJA Brawijaya adalah langkah awal menuju cita-cita tersebut,” pungkas Arif Hidayat. (nid/dht)