Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) kembali menegaskan komitmennya sebagai kampus inklusif yang memberi ruang setara bagi seluruh mahasiswa, termasuk penyandang disabilitas. Dalam pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) atau RAJA Brawijaya 2025, ribuan mahasiswa baru diajak merasakan langsung makna keberagaman melalui selebrasi bahasa isyarat yang dilakukan secara serentak (11/8/2025).
Momen ini menjadi salah satu highlight pembukaan PKKMB tahun ini. Di bawah komando panitia, puluhan ribu mahasiswa baru menggerakkan tangan secara kompak, membentuk narasi dalam bahasa isyarat. Riuh tepuk tangan dan sorak gembira mengiringi selebrasi yang sarat makna tersebut.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP, menyebut tahun ini UB menerima 51 mahasiswa difabel melalui jalur penerimaan khusus. Mereka juga mendapat sistem pendampingan agar bisa beraktivitas akademik secara optimal.
“Tentu seluruh warga UB harus aware, bahwa sivitas kita ada yang penyandang disabilitas, harus kita mampu melayani dan berkomunikasi,” tegas Imam.
Tahun ini, RAJA Brawijaya diikuti 17.133 mahasiswa baru, dengan sistem hybrid—sekitar 6.000 hadir di kampus dan sisanya mengikuti secara daring. Selama PKKMB, mahasiswa baru dibekali keterampilan dasar bahasa isyarat untuk berinteraksi dengan teman difabel rungu.
UB menargetkan inklusivitas bukan sekadar slogan. Selebrasi bahasa isyarat di awal PKKMB menjadi tanda bahwa setiap mahasiswa, tanpa kecuali, adalah bagian penting dari keluarga besar UB.(Din)