Kanal24, Malang – Desa Tunggulwuluwng merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80 dengan menggelar acara Tempo Doeloe. Acara yang digelar di Jl. Simpang Akordion RT 9 / RW 1, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ini digelar dengan mengusung tema “Krajan Lawas”, yang dalam Bahasa Indonesia berarti kampung lama. Tema tersebut dipilih sebagai simbol kebersamaan warga dalam melestarikan nilai-nilai gotong royong, kebudayaan, serta semangat persatuan yang diwariskan oleh para pendahulu.
Rangkaian Acara Penuh Kebersamaan
Perayaan HUT RI ke-80 ini berlangsung selama sepekan, tepatnya pada 18 hingga 24 Agustus 2025. Sejak tanggal 18 hingga 23 Agustus, berbagai acara digelar mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi bazar rakyat, hiburan musik, hingga lomba-lomba khas Agustusan yang selalu menjadi daya tarik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Baca juga:
LUAP: Nyoman Paul Tumpahkan Rasa Lewat Musik

Kemeriahan lomba yang dihadirkan pun beragam, mulai dari lomba makan kerupuk, joget bola, hingga lomba-lomba khas agustusan lainnya yang melibatkan partisipasi lintas generasi. Sementara itu, bazar UMKM yang diadakan di sepanjang jalan kampung menampilkan beragam produk kuliner dan kerajinan tangan hasil karya warga setempat. Selain menjadi ajang hiburan, kegiatan ini juga menjadi ruang pemberdayaan ekonomi lokal.
Puncak penutupan acara dijadwalkan pada Minggu, 24 Agustus 2025, mulai pukul 12.00 hingga 17.00 WIB. Panitia telah menyiapkan berbagai penampilan seni, pengumuman pemenang lomba, serta pembagian hadiah yang ditunggu-tunggu warga. Penutupan ini diharapkan menjadi momentum kebersamaan sekaligus refleksi atas arti kemerdekaan bagi masyarakat di era saat ini.
Makna Kebersamaan dan Gotong Royong
Tema yang diangkat menurut salah satu panitia, Wiwid adalah Krajan Lawas dipilih untuk mengingatkan warga bahwa nilai-nilai kebersamaan yang diwariskan sejak dulu tetap relevan hingga sekarang. “Melalui perayaan ini, kami ingin menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan persatuan masih menjadi identitas utama kampung kami,” ujarnya.

Baca juga:
Bersih Desa Tumpang Hidupkan Spirit Reksa Jinalayapura
Tidak hanya menjadi ajang peringatan, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antarwarga, baik yang lama tinggal di lingkungan tersebut maupun pendatang baru. Kehangatan dan partisipasi aktif masyarakat menjadi cerminan semangat kemerdekaan yang terus hidup di tengah kehidupan sehari-hari.
Dengan beragam rangkaian kegiatan yang penuh warna, warga berharap agar tradisi merayakan HUT RI secara meriah dapat terus dilestarikan dari tahun ke tahun. Selain menjadi perayaan nasional, acara ini juga mampu memperkuat solidaritas, menumbuhkan rasa bangga terhadap kampung, sekaligus memperkokoh persaudaraan di tengah masyarakat. (nid)