Kanal24, Lawang – Tembok sepanjang kurang lebih 100 meter di RT 001/RW 003 Dusun Krajan Timur, Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, kini tampak berbeda. Berkat kreativitas mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) 2025 yang tergabung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) kelompok tiga, tembok kosong tersebut berhasil disulap menjadi karya mural penuh warna dengan tema bunga dan kemerdekaan.
Raihan, Seniman Utama di Balik Mural
Program kerja mural ini digawangi oleh Muhammad Raihansyah Putra, mahasiswa Seni Rupa UB. Pemuda yang akrab disapa Raihan itu dipercaya sebagai seniman utama sekaligus pengarah proses mural sejak tahap perencanaan hingga penyelesaian.
Baca juga:
Literasi Global dari Desa Kraton untuk Dunia

Raihan mengaku antusias karena bisa menyalurkan bakat seninya sembari mengabdi kepada masyarakat. Ia pun terkesan dengan dukungan penuh warga RT setempat, terutama ibu-ibu PKK yang menjadi penyokong utama kegiatan ini.
“Saya sangat kagum oleh semangat warga yang ikut membantu mural dari hari ke hari. Selain itu, mereka juga sering membantu memenuhi kebutuhan alat dan bahan,” ujar Raihan (03/08).
Filosofi Warna-warni Bunga
Bagian pertama mural yang terletak di depan rumah Ibu Anis, perwakilan PKK setempat, dipenuhi gambar bunga berwarna-warni. Menurut Raihan, tema bunga dipilih bukan semata-mata estetika, melainkan juga menyimpan makna filosofis.
“Bunga menggambarkan indahnya Desa Turirejo. Setiap jenis bunga yang berbeda ibarat karakter warga yang beragam, namun tetap hidup berdampingan dan saling membantu demi keindahan bersama,” jelasnya.
Enam bidang tembok dihias dengan bunga-bunga berbeda: mulai dari matahari, mawar, teratai, hingga tulip. Detail pewarnaan yang rapi membuat mural tampak hidup dan menghadirkan nuansa segar di lingkungan sekitar.
Semarak Nuansa Kemerdekaan
Berbeda dengan sisi depan, tembok di belakang kontrakan mahasiswa dihiasi mural bertema kemerdekaan. Dominasi warna merah dan putih menjadi ciri khas, dipadu dengan gambar peta Indonesia, burung rajawali, hingga ornamen flora dan budaya Nusantara.
Tulisan “Turirejo” yang dibalut simbol-simbol kedaerahan semakin memperkuat identitas desa sebagai bagian dari Indonesia yang beragam namun tetap satu.
Kolaborasi Mahasiswa dan Warga
Raihan menegaskan bahwa mural ini tidak akan terwujud tanpa bantuan teman-teman sekelompoknya di MMD maupun antusiasme warga desa. Meski sebagian mahasiswa tidak memiliki latar belakang seni rupa, mereka tetap semangat membantu mulai dari pengecatan dasar hingga proses finishing.
“Saya sangat senang melihat inisiatif mereka. Walaupun tidak semuanya tahu cara membuat mural, semangat mereka patut saya apresiasi,” ucap Raihan yang baru genap berusia 20 tahun pada Juli lalu.
Apresiasi dan Harapan Warga
Warga RT 001 menyambut mural ini dengan penuh sukacita. Ibu Anis, selaku perwakilan PKK, menyampaikan rasa syukur karena lingkungan kini tampak lebih indah, apalagi pengerjaannya bertepatan dengan momen menjelang Hari Kemerdekaan RI.
Baca juga:
UB Ajukan Legalitas Nazir Wakaf dan Jalin Kolaborasi dengan TV One
“Kami sangat berterima kasih sekali dengan adanya mural ini. Lingkungan kami jadi lebih indah dipandang, dan semangat kemerdekaan terasa lebih kuat,” ujar Ibu Anis (03/08).
Lebih jauh, ia berharap program MMD dari UB dapat terus berlanjut sehingga mahasiswa dan warga desa dapat berkolaborasi dalam pembangunan desa.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini saja. Semoga mahasiswa UB bisa kembali ke Turirejo untuk membangun desa lebih maju,” pungkasnya. (nid)