Kanal24, Malang – Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk Engine Talk 62 dengan topik Manufacturing Management pada Senin (25/8/2025) di Auditorium Prof. Ir. Suryono, Lantai 2 Gedung Dekanat Fakultas Teknik. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan 62 tahun berdirinya Teknik Mesin UB yang akan jatuh pada bulan Oktober mendatang.
Ketua Pelaksana, Dr. Haslinda Kusumaningsih, ST., M.Eng., menjelaskan bahwa angka 62 memiliki makna khusus. Selain menjadi kode untuk Departemen Teknik Mesin di Universitas Brawijaya, tahun 2025 ini juga menandai usia ke-62 jurusan tersebut. Oleh karena itu, berbagai kegiatan besar digelar, termasuk Engine Talk 62 dan temu alumni akbar.
Baca juga:
UB Gandeng Pemprov Maluku Utara, Siapkan Generasi Emas dari Timur

“Target kami menghadirkan minimal 62 alumni sebagai narasumber dalam berbagai sesi, bahkan bila memungkinkan bisa mencapai 100 alumni. Ini adalah momentum berbagi pengalaman praktis kepada mahasiswa,” ungkap Dr. Haslinda.
Transfer Ilmu Praktis untuk Mahasiswa
Narasumber utama kuliah tamu kali ini adalah Ir. A. Arif Dwi Widodo, mantan Senior Manager G1 di PT Samsung Electronics Indonesia. Beliau hadir untuk membagikan pengalaman panjangnya di bidang manajemen manufaktur, termasuk penerapan metode modern dalam pengelolaan industri.
“Ir. Arif Dwi adalah praktisi berpengalaman yang sudah lama berkecimpung di dunia manufaktur. Pengalaman nyata yang beliau bagikan sangat berharga, karena mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori di kelas, tetapi juga wawasan praktis dari dunia kerja,” tambah Haslinda.
Kuliah tamu ini dirancang agar mahasiswa mendapatkan bekal lebih dari sekadar teori akademik. Fahmed Al Baqir, salah satu mahasiswa Jurusan Teknik Mesin UB yang hadir sebagai peserta, mengaku antusias mengikuti acara.
“Materinya sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Kami jadi lebih paham bagaimana peran manajemen manufaktur dalam perusahaan, mulai dari pengelolaan sumber daya, pengembangan inovasi, hingga pengelolaan tenaga kerja,” ujarnya.
Dengan topik Manufacturing Management, para mahasiswa diperkenalkan pada fungsi-fungsi penting di dalam perusahaan, metode pengembangan industri, hingga strategi meningkatkan daya saing. Hal ini diharapkan dapat mempersiapkan lulusan UB agar lebih siap saat memasuki dunia industri.
Rangkaian Menuju Temu Alumni Akbar
Acara Engine Talk 62 bukanlah kuliah tamu biasa. Selain menambah wawasan mahasiswa, kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian menuju Temu Alumni Akbar Teknik Mesin UB. Nantinya, alumni dari berbagai angkatan yang telah berkiprah di dunia industri akan kembali ke kampus untuk berbagi pengalaman dan memperkuat jaringan.
Dr. Haslinda menegaskan bahwa kehadiran alumni sebagai praktisi menjadi jembatan penting antara dunia akademik dan dunia industri. “Kami ingin mahasiswa memiliki gambaran nyata tentang bagaimana menghadapi tantangan kerja setelah lulus. Dengan menghadirkan alumni berpengalaman, mahasiswa tidak hanya termotivasi, tetapi juga mendapatkan insight langsung,” jelasnya.

Baca juga:
PKKMB FT UB 2025, Fokus AI dan Wawasan Industri
Masa Depan Generasi Teknik Mesin UB
Melalui kegiatan ini, Departemen Teknik Mesin UB berharap para mahasiswa mampu menguasai tidak hanya aspek teknis, tetapi juga manajerial. Dengan begitu, mereka bisa menjadi tenaga kerja profesional yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Ke depan, kami ingin lulusan Teknik Mesin UB tidak hanya dikenal sebagai engineer yang andal dalam hal teknis, tetapi juga mampu menjadi manajer, inovator, bahkan pemimpin industri,” pungkas Haslinda.
Dengan semangat 62 tahun perjalanan, Engine Talk 62 menjadi momentum refleksi sekaligus proyeksi untuk membawa Teknik Mesin UB menuju masa depan yang lebih berdaya saing. (nid/tia)