Kanal24, Malang — Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) kembali menunjukkan peran aktifnya dalam membangun karakter generasi muda di pedesaan melalui program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025. Kali ini, kelompok mahasiswa dari Fakultas Hukum UB menginisiasi kegiatan TATA HUKI (Tata Krama Hukum Sejak Dini) yang diselenggarakan di SD Negeri 02 dan 03 Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Program ini bertujuan menanamkan kesadaran hukum sejak usia sekolah dasar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari MMD Kelompok 4 yang dibimbing oleh Dego Yusa Ali, STP., M.Sc. serta digagas oleh Fernanda Fadillah, mahasiswa Fakultas Hukum UB.
Baca juga:
Literasi Global dari Desa Kraton untuk Dunia
Latar Belakang dan Tujuan Program
Kesadaran hukum seringkali baru dipahami ketika seseorang sudah dewasa. Namun, menurut Fernanda, pendidikan tentang hukum seharusnya ditanamkan sejak dini agar generasi muda terbiasa memahami hak, kewajiban, serta pentingnya menaati aturan.
“Kami ingin anak-anak belajar bahwa hukum bukan hal yang rumit atau menakutkan, tetapi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari seperti tanggung jawab, keadilan, dan hak asasi jika diajarkan dengan pendekatan yang tepat. Semakin dini mereka mengenalnya, semakin kuat karakter yang mereka bangun,” ungkap Fernanda.
Metode Edukasi Hukum yang Menyenangkan
Kegiatan TATA HUKI dilaksanakan melalui berbagai metode pembelajaran kreatif. Anak-anak diperkenalkan pada konsep dasar hukum seperti aturan, hak, dan kewajiban melalui:
- Simulasi tata tertib sekolah untuk melatih kedisiplinan.
- Cerita hukum bergambar yang mudah dipahami siswa.
- Permainan kelompok yang menekankan nilai keadilan dan tanggung jawab.
- Kuis interaktif dengan hadiah menarik, yang membuat siswa semakin bersemangat mengikuti pembelajaran.
Siswa kelas 5 dan 6 tampak antusias dan aktif berpartisipasi dalam setiap sesi. Melalui pendekatan ini, nilai-nilai hukum tidak hanya disampaikan dalam teori, tetapi juga dipraktikkan dalam suasana belajar yang menyenangkan.
Kepala SDN 03 Mulyoarjo memberikan apresiasi tinggi atas terlaksananya kegiatan ini.
“Kami sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa MMD UB. Anak-anak sangat antusias, dan materi hukum yang biasanya sulit menjadi mudah dipahami,” ujar Kepala Sekolah.
Dampak Bagi Mahasiswa dan Masyarakat
Selain memberikan edukasi hukum bagi siswa, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, manajemen acara, serta kemampuan berkolaborasi dengan pihak sekolah dan masyarakat desa.
Program TATA HUKI juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas, karena mendorong terciptanya sistem pendidikan yang inklusif, menyenangkan, dan berorientasi pada pembentukan karakter.
Baca juga:
UB Gandeng Pemprov Maluku Utara, Siapkan Generasi Emas dari Timur
Harapan ke Depan
Fernanda berharap, program TATA HUKI dapat direplikasi di sekolah dasar lain, khususnya di daerah pedesaan.
“Anak-anak di manapun mereka berada, berhak mendapatkan pendidikan karakter dan pemahaman hukum sejak dini. Kami ingin membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tahu batas dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa UB menunjukkan bahwa pendidikan hukum tidak harus kaku dan membosankan. Dengan pendekatan yang tepat, nilai-nilai hukum dapat menjadi pondasi kuat bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi generasi muda yang berintegritas, disiplin, dan sadar hukum dalam kehidupan bermasyarakat. (nid)