Kanal24, Malang – Generasi Z (Gen Z) semakin menegaskan diri sebagai salah satu kelompok usia yang mendominasi tren pariwisata dunia, termasuk di Indonesia. Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z memiliki cara tersendiri dalam menikmati liburan. Mereka cenderung mengutamakan pengalaman personal dan autentik dibanding sekadar mengunjungi destinasi wisata populer.
Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa, menyebut Gen Z kini telah menjadi salah satu pendorong besar sektor pariwisata. “Gen Z itu sudah masuk ke timing, di mana mereka sekarang menjadi salah satu pendorong pariwisata yang cukup besar. Kalau millennial masih paling besar, tapi Gen Z sekarang mulai menunjukkan pengaruh signifikan,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Baca juga:
Pentas Wayang Kulit di Bunulrejo, Meriahkan Budaya dan Kemerdekaan

Liburan Sebagai Kebutuhan Primer
Bagi Gen Z, perjalanan kini bukan lagi kebutuhan sekunder. Banyak dari mereka yang menempatkan traveling sebagai kebutuhan primer, sejajar dengan kebutuhan pokok lainnya. Hal ini menandai pergeseran budaya besar dalam cara generasi muda memandang liburan.“Gen Z itu malah lucunya pariwisata atau traveling menjadi kebutuhan primer mereka. Tidak harus jauh, yang penting ada healing, ada gateway, atau sekadar staycation,” jelas Gaery.
Menurutnya, hal ini kontras dengan generasi sebelumnya yang cenderung lebih fokus memenuhi kebutuhan material terlebih dahulu sebelum memikirkan liburan. Gen Z lebih fleksibel dalam mendefinisikan perjalanan. Bagi mereka, perjalanan singkat di dalam kota, staycation di hotel, atau sekadar mengunjungi alam sekitar pun sudah cukup asalkan memberi kualitas pengalaman yang bermakna.
Menghindari Destinasi Ikonik
Gaya liburan Gen Z juga tergolong unik. Mereka cenderung menghindari destinasi wisata ikonik yang ramai dikunjungi turis. Jika generasi sebelumnya menganggap landmark terkenal sebagai tujuan wajib, Gen Z justru lebih suka mencari pengalaman lokal yang lebih otentik.Gaery mencontohkan, ketika berlibur ke Tokyo, Gen Z lebih memilih menjelajahi budaya Jepang secara langsung dibanding hanya berfoto di Tokyo Tower.
“Mereka itu memang benar-benar mencari tempat yang unik dan enggak biasa. Bahasa kerennya local immersion,” ucapnya.Tren ini juga melahirkan istilah populer seperti hidden gem untuk menggambarkan destinasi wisata yang jarang diketahui orang. Gen Z lebih bangga mengunjungi tempat semacam ini dibanding lokasi mainstream. Dari tren inilah kemudian lahir istilah coolcation, yaitu gaya liburan ke tempat dengan suhu sejuk, suasana alami, dan jauh dari keramaian turis.
Pariwisata Ramah Lingkungan
Selain mengejar pengalaman lokal, Gen Z juga sangat peduli pada isu keberlanjutan atau sustainability. Mereka cenderung memilih destinasi yang ramah lingkungan atau menerapkan prinsip berkelanjutan. “Hal-hal terkait sustainability itu cukup memicu mereka sampai ke travel. Menurut mereka, traveling dengan sustainability itu keren. Jadi otomatis destinasi ramah lingkungan makin populer,” tutur Gaery.
Tren ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran global terhadap isu perubahan iklim. Banyak resort, hotel, dan destinasi wisata kini mulai mengadopsi konsep ramah lingkungan demi menarik wisatawan muda, terutama Gen Z yang punya pengaruh besar di media sosial.
Antusiasme Wisata Domestik
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah perjalanan wisatawan nusantara di 2024 mencapai 1,02 miliar. Angka ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap perjalanan, khususnya wisata domestik. Tiket.com pun mencatat peningkatan signifikan, terutama pada akhir tahun 2024 hingga awal 2025.
“Menariknya sampai Januari dan bahkan sampai sekarang, antusiasme masih tinggi. Banyak tanggal merah dan cuti bersama di semester pertama tahun ini, sehingga masyarakat punya lebih banyak kesempatan untuk berlibur,” tambah Gaery.
Baca juga:
Krajan Lawas, Cara Tunggulwulung Rayakan Kemerdekaan
Online Tiket Week (OTW) Dongkrak Antusiasme
Program Online Tiket Week (OTW) yang dihadirkan tiket.com juga menjadi salah satu pendorong tingginya minat perjalanan. Menurut Maria Risa Puspitasari, SVP of Brand Marketing tiket.com, OTW menawarkan diskon hingga 50 persen, cashback hingga Rp3 juta, serta akses khusus bagi member premium di jam tertentu.Tidak hanya itu, setiap transaksi di tiket.com juga memberikan poin Blibli Tiket Rewards yang bisa ditabung dan digunakan untuk potongan biaya perjalanan berikutnya.
Poin tersebut bahkan bisa ditukar dengan diskon menarik di ekosistem Blibli Tiket, termasuk di Blibli, Ranch Market, hingga Farmers Market. Dengan sistem ini, masyarakat, khususnya Gen Z, dapat merasakan pengalaman liburan yang lebih hemat namun tetap maksimal. Konsep ini sejalan dengan karakter Gen Z yang gemar mencari pengalaman unik dengan cara efisien. (ptr)