Kanal24, Malang – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) menyelenggarakan Kelas Pelatihan Mendeley 2025 pada Rabu (27/08/2025). Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, bertempat di Gedung Laboratorium Komputer A CESDA Gedung B Lantai 1 dan melalui Zoom Meeting. Pelatihan menghadirkan Dr. Ika Rahma Susilawati, S.Psi., M.Psi., selaku Ketua Pelaksana, serta pemateri utama Muhammad Dhiyaul Khair, S.Psi.
Pelatihan ini difokuskan pada penggunaan Mendeley, salah satu reference manager populer yang banyak digunakan mahasiswa dan peneliti. Aplikasi ini dinilai mampu membantu proses penulisan artikel ilmiah dengan lebih efektif, khususnya dalam mengelola sitasi dan daftar pustaka.
Baca juga:
Arif Dwi Widodo Kupas Tuntas Manajemen Manufaktur

Antusiasme Peserta Hybrid
Dr. Ika Rahma menjelaskan bahwa meskipun jumlah pendaftar awal cukup banyak, sebagian tidak dapat hadir karena berbarengan dengan jadwal perkuliahan. “Sejauh ini yang hadir ada 10 mahasiswa secara luring di laboratorium, dan sekitar 25 mahasiswa mengikuti secara daring. Total kurang lebih 36 peserta yang aktif berpartisipasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa peserta menunjukkan sikap responsif selama kegiatan berlangsung. Banyak mahasiswa yang bertanya maupun menyampaikan kesulitan secara langsung, baik di ruang laboratorium maupun melalui Zoom. Panitia pun siap memberikan bantuan teknis sehingga peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik.
Peserta Lintas Fakultas dan Jenjang
Menariknya, pelatihan ini tidak hanya diikuti mahasiswa FISIP saja. Beberapa peserta berasal dari fakultas lain, seperti Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Fakultas Ilmu Komputer (Filkom). Bahkan, terdapat pula mahasiswa program pascasarjana (S2) dan mahasiswa student inbound yang tertarik mengikuti.
Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan pemahaman manajemen referensi sangat luas, tidak terbatas pada satu fakultas. “Ini menjadi bukti bahwa Mendeley penting digunakan lintas disiplin ilmu. Antusiasme peserta menunjukkan adanya kebutuhan nyata untuk menguasai perangkat pendukung akademik ini,” terang Ika Rahma.
Baca juga:
PKKMB FISIP UB 2025, Usung Inklusivitas dan Afirmasi Pendidikan Timur
Harapan Jadi Agenda Rutin
Sebagai pelatihan perdana atau pilot project, kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut menjadi agenda rutin di FISIP UB. “Kalau memang antusiasme dan dampaknya positif, tentu saja pelatihan seperti ini akan terus kita selenggarakan. Harapannya, mahasiswa lebih melek terhadap fasilitas-fasilitas yang sudah disediakan kampus, baik akses jurnal, cek plagiasi, maupun aplikasi reference manager seperti Mendeley,” lanjut Ika Rahma.
Selain itu, karena Mendeley merupakan aplikasi gratis, mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan secara maksimal dalam proses penulisan ilmiah. “Dengan penguasaan teknologi pendukung ini, mahasiswa dapat lebih percaya diri dalam menyusun karya akademik, baik skripsi, tesis, maupun publikasi ilmiah lainnya,” pungkasnya. (nid/dht)